Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) periode 2018-2022 memprioritaskan pembinaan atlet-atlet usia muda setelah mengikuti pertandingan Asian Games 2018 di Jakarta pada Agustus.

"Kami ingin melahirkan atlet-atlet gulat baik tingkat ASEAN, Asia, hingga dunia selain memopulerkan cabang olahraga gulat ini," kata Ketua Umum PP PGSI Trimedya Panjaitan selepas pelatihan PP PGSI 2018-2022 di Jakarta, Rabu.

Trimedya mengatakan atlet-atlet muda yang menjadi prioritas pembinaan PGSI merupakan atlet-atlet berusia 12-16 tahun.

"Kami telah menyusun program secara sistematis, termasuk penyelenggaraan kejuaraan nasional satu tahun sekali secara rutin," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

Trimedya mengatakan fokus utama PGSI pada awal kepengurusannya adalah mempersiapkan 18 atlet gulat nasional mengikuti pertandingan Asian Games yang akan berlangsung pada 19-21 Agustus di Jakarta.

"Atlet-atlet kami sudah menjalani pelatihan di Sukabumi. Saya mempercayakan Gusti Randa sebagai manajer tim gulat dan dia sudah menyusun program-program jelang Asian Games," ujar anggota Komisi III DPR RI itu.

Tim Gulat Indonesia membidik dua medali emas pada nomor freestyle putra dan putri dalam pertandingan Asian Games.

"Potensi medali kami pada nomor-nomor kelas rendah seperti 53 kilogram. Kami yakin dapat dua emas, dari kelas putra dan kelas putri," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Gusti Randa.

Gusti menambahkan pelatnas PGSI telah mengantongi data-data para pesaing dalam pertandingan Asian Games ke-18 meskipun tidak menyebut negara-negara itu.

"Pelatih kami sudah mendata para pesaing dari negara-negara ASEAN, maupun negara-negara kuat di Asia pada cabang gulat," kata Gusti.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018