"Skenario dalam simulasi itu yakni ada kelompok teroris yang berusaha mengambil alih bandara, kemudian direbut kembali dengan menerjunkan pasukan penerbang dan mengendalikan pangkalan, agar bandara itu bisa beroperasi lagi," kata Komandan Pangkalan Udara TNI AU Abdul Rachman Saleh, Kolonel Penerbang Andi Wijaya, di Bandara Notohadinegoro, Rabu.
Puluhan personel Korps Pasukan Khas TNI AU diterjunkan ke bandara itu, kontak senjata dengan kelompok teroris, dan berhasil mengambil alih Bandara Notohadinegoro yang berada di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember tersebut.
C-130 Hercules dan NC-212 Aviocar serta EMB-214 Super Tucano dilibatkan dalam simulasi penanggulangan teroris
"Latihan itu merupakan latihan rutin yang dilakukan anggota dan sebagai bentuk untuk menguji kesiapan Pangkalan Udara TNI AU Rachman Saleh dalam melaksanakan tugasnya sebagai TNI dalam operasi-operasi militer," katanya.
Menurut dia, Bandara Notohadinegoro dipilih sebagai lokasi sarana latihan simulasi karena Kabupaten Jember berada dalam kawasan pengawasan Pangkalan Udara TNI AU Abdul Rachman Saleh, bahkan bandara itu dapat digunakan sebagai bandara cadangan, apabila terjadi sesuatu di Pangkalan Udara TNI AU Abdul Rachman Saleh.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018