Presiden kembali menekankan mengenai pentingnya kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo membahas upaya peningkatan ekonomi Indonesia dengan negara-negara sahabat saat 11 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh menyerahkan surat-surat kepercayaan di Istana Merdeka, Jakarta.

"Misalnya dalam konteks Uni Eropa, karena ada beberapa negara yang berasal dari Uni Eropa, Presiden kembali menekankan mengenai pentingnya kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan Uni Eropa dan saat ini kita sedang menegosiasikan Indonesia-UE CEPA," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi ditemui di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta usai mendampingi Presiden dalam acara tersebut.

Selain itu, Presiden dengan beberapa Dubes LBBP kawasan Eropa yang hadir yaitu Rusia, Georgia, Latvia, dan Polandia membahas perhatian negara-negara Uni Eropa tentang hubungan perdagangan kelapa sawit.

Ketika berbincang dengan Dubes LBBP Federasi Rusia untuk RI Lyudmila Georgievna Vorobieva, Presiden membahas tentang target peningkatan perdagangan bilateral dari Rp3 miliar ke angka Rp5 miliar.

Menlu mengatakan saat ini perdagangan dan investasi dengan Rusia tidak hanya bersifat bilateral tetapi juga diajukan dalam konteks Persatuan Ekonomi Eurasian (EAEU).

"Kita sampaikan negara Rusia terus mendukung Indonesia dalam upaya untuk mengembangkan ekonomi dengan EAEU," ujar Retno.

Kemudian bersama Dubes LBBP Australia untuk RI Gary Francis Quinlan, dia membahas tentang Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Presiden juga menyampaikan undangan kepada Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull untuk hadir saat pertemuan Our Ocean Conference 2018 di Bali pada Oktober mendatang. Jokowi juga mengapresiasi peran Australia yang menjadi tuan rumah saat KTT ASEAN-Australia.

Sementara dengan Dubes LBBP Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom, Presiden membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi dengan Negeri Ginseng khususnya di bidang industri.

"Pada saat Presiden Korea Selatan datang ke Indonesia, dari 'Strategic Partnership' kemudian dinaikkan menjadi 'Special Strategic Partnership' yang terfokus pada akselerasi industrialisasi. Maka Presiden meminta agar fokus akselerasi industrialisasi ini juga kemudian dilanjutkan menjadi fokus bagi kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan," ujar Menlu.

Presiden juga telah menerima surat kepercayaan dari 8 Dubes LBBP lain yaitu Dubes LBBP Kerajaan Bahrain untuk RI Mohamed Ghassan Mohamed Adnan Shaikho, Dubes LBBP Georgia untuk RI Irakli Asashvili, Dubes LBBP Fiji untuk RI Seleima Dikawakawayali Veisamasama, dan Dubes LBBP Polandia untuk RI Beata Stoczynska.

Selain itu, Dubes LBBP Uganda untuk RI Dorothy Samali Hyuha, Dubes LBBP Gambia untuk RI Ramzia Diab Ghanim, Dubes LBBP Latvia untuk RI Normans Penke, dan Dubes LBBP Pantai Gading untuk RI Jeanne Guehe juga menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden terima surat kepercayaan Dubes LBBP

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018