Jakarta (ANTARA News) - Google, induk perusahaan situs berbagi video YouTube, lewat Twitter menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak berwajib setempat setelah seorang wanita menembaki kantor pusat YouTube dekat San Francisco, Selasa waktu setempat, untuk melukai paling sedikit tiga orang sebelum si wanita menembak dirinya sendiri.
Kepala Eksekutif YouTube Susan Wojcicki menolak berkomentar lebih jauh kepada wartawan begitu dia meninggalkan gedung di mana kantor YouTube itu berada.
Sementara itu, Presiden Donald Trump berkata lewat Twitter bahwa dia telah dibriefing soal penembakan itu.
"Doa kami untuk semua orang yang terdampak," cuit Trump. "Terima kasih atas kerja fenomal Petugas Penegakan Hukum dan Para Penanggap Pertama yang saat ini berada di tempat kejadian perkara."
Baca juga: Kantor pusat YouTube diberondong tembakan, tiga luka, seorang tewas
Belasan wahana darurat dengan cepat mengepung kantor pusat YouTube yang biasa disebut kampus YouTube itu. Dari video di udara, polisi terlihat membimbing orang-orang untuk menjauhi tempat kejadian perkara sambil mengangkat kedua tangan mereka.
Bulan lalu, YouTube mengumumkan melarang konten yang mempromosikan penjualan senjata dan aksesoris senjata, selain juga video yang mengajarkan bagaimana membuat senjata.
Pelaku wanita dalam penembakan massal adalah jarang terjadi. Sebuah analisis terbaru dari Washington Post menyimpulkan hanya ada tiga dari 150 penembakan massal di AS dengan korban lebih dari empat orang sejak 1966 yang dilakukan wanita.
Pada 2015, pasangan suami istri membantai 14 orang di San Bernardino, California.
Baca juga: Kesaksian teror di kantor YouTube, awalnya disangka ada gempa
Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018