Jakarta (ANTARA News) - Jenazah korban mutilasi yang ditemukan di Jalan Bekasi Timur Raya Km 18 RT 08/01, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/7), ternyata bocah asal Bandung bernama Asep.
Kepastian terungkapnya identitas itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Robinson Manurung, usai acara penyerahan ISO 9001 dan 2000 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis.
Ia mengatakan kedua orang tua korban, yakni Awang dan Wiwit, telah datang untuk melihat jenasahnya di RSCM dan kemudian mengakui bahwa jenasah itu adalah anaknya.
"Awalnya, mereka datang ke Polsek Cakung lalu diantar ke RSCM oleh petugas untuk melihat kondisi jenasah," kata Manurung.
Dikatakannya kedua orang tua korban yakin bahwa jasad itu adalah Asep setelah melihat adanya jahitan di mata kaki.
Menurut mereka, Asep pergi dari rumah bersama seorang kawannya pada 30 Juni 2007.
Hingga kini, polisi terus mengusut kasus mutilasi itu, namun belum dapat menemukan siapa orang yang tega memotong jasad itu menjadi dua bagian tepat di bagian perut.
"Yang penting identitasnya diketahui dulu," katanya.
Ahli forensik, Mun'im Idris, mengatakan korban tewas dengan cara dijerat dengan tali di leher.
Selain itu, diduga, korban sering menjadi korban sodomi.
Selain dimutilasi, sejumlah organ dalam jenasah juga hilang yakni usus, kelenjar getah bening, paru kanan, hati kanan dan ginjal kanan hilang.
Sebelumnya, seorang warga menemukan bungkusan plastik warna hitam dan setelah dibuka ternyata ada mayat anak laki-laki.
Mayat itu terpotong menjadi dua bagian. Jasad anak ini terpotong di bagian perut.
Kasus kekerasan anak seperti ini pernah terjadi pada 30 April 07 ketika seorang bocah diperkirakan berusia enam tahun ditemukan tewas di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Diduga, korban berusia enam tahun juga menjadi korban sodomi.
Korban ditemukan di bungkusan kardus, anus disumpal kertas koran, namun jasadnya tidak dimutilasi. Kasus ini belum terungkap. (*)
Copyright © ANTARA 2007