Rusia (ANTARA News) - Para dokter dari Pusat Bedah Kardiovaskular Bakulev telah berhasil membuat terobosan penting bagi dunia kedokteran dengan menemukan metode operasi tanpa pisau bedah untuk mengobati kelainan penyakit seperti denyut jantung yang tidak normal. Peneliti masalah kesehatan, menjelaskan operasi pertama, memanfaatkan elektroda-elektroda - bukannya pisau bedah sebagaimana biasanya - dilakukan pada seorang wanita muda yang menderita ketidak normalan denyut jantung sejak masa kecil. "Para dokter telah membuat keajaiban. Saya terlahir kembali di kehidupan yang baru, kehidupan tanpa rasa takut atas sakit dan kematian," ungkap Yulia, 30, ketika keluar dari rumah sakit tiga hari setelah operasi. Ketidaknormalan denyut jantung, yang secara ilmiah disebut dengan arrhythmia, lebih sering terjadi dibandingkan dengan penyakit jantung bawaan. Ini merupakan sebuah kondisi yang sangat tidak nyaman dan dapat memicu kegagalan jantung. "Saya merasa sangat aneh, ketika penyakit ini bertahan lama seiring bertambahnya usia" jelas Yulia. Dia tidak berpikir dua kali untuk menjadi relawan dari operasi percobaan ini, terlepas dari semua resiko yang ada. Prosedurnya hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit untuk menyelesaikan semuanya - tepatnya 64 detik, setelah sebelumnya didahului dengan bantuan analisa alat-alat komputer, yang bertujuan untuk mencari titik utama dari penyakit ini. Selama pemeriksaan sebelum operasi, model tiga dimensi dari jantung pasien dipetakan guna membantu para ahli bedah dalam bergerak menuju organ penting ini. "Kami membuat model untuk mengetahui lebih jauh rupa dari anatomi jantung dan mencari informasi mengenai bagaimana sebuah detak jantung dapat bergerak ke seluruh badan," jelas Profesor Amiran Revishvili segera setelah menyelesaikan operasi Yulia. "Selanjutnya kami dapat mentransfer semua data mengenai jantung sebelum akhirnya memulai operasi dan mendekati titik pusat penyakit dengan bantuan selang kecil yang ditujukan pada pusat arrhythmia," katanya. Menurutnya, saat menjalani pengobatan, hanya dilakukan bius lokal saja, jadi pasien tetap sadar sepanjang operasi. Dia tidak merasa sakit, jantung tidak memiliki saraf, dan dapat berbicara dengan para dokter termasuk juga dengan reporter yang diundang untuk menyaksikan operasi inovatif ini, katanya. Menurut peneliti Tatyana Sinitsyna, metode inovatif dari operasi bebas pisau bedah ini, melibatkan perlengkapan berteknologi tinggi, cukup mahal, dan saat ini para penemu di Pusat Bakulev sedang mencoba mencari jalan agar metode ini semakin terjangkau bagi semua orang yang membutuhkan. Ini akan menjadi terobosan yang disambut hangat oleh semua pihak, dimana statistik menyebutkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia, dan membukukan 52 persen dari kematian di Rusia, katanya. Alexander Bakulev, ahli bedah jantung, mendirikan institute ini pada tahun 1956 dan melakukan operasi jantung Rusia pertama setahun kemudian, demikian RIA Novosti.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007