Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Kamis pagi, melemah delapan poin ke posisi 9.023/9.028 per dolar AS, sementara pada hari sebelumnya rupiah ditutup pada 9.015/9.027 per dolar AS.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta mengatakan, pelaku pasar kehilangan optimismenya untuk membeli rupiah lebih lanjut, mereka cenderung lebih suka melepasnya.
Menurut dia, BI menginginkan rupiah berada di atas level 9.000 per dolar AS, karena pada angka tersebut memberikan kenyamanan bagi eksportir maupun importir melakukan usahanya.
"Karena itu BI tetap menjaga nilai tukar rupiah tetap berada pada kisaran antara 9.000 sampai 9.100 per dolar AS," ucapnya.
Rupiah, lanjut Kostaman sebenarnya berpeluang untuk berada di bawah level 9.000, apabila BI tidak terus memantau pasar uang domestik.
Selain itu juga dolar AS terhadap mata uang Eropa, Euro terus merosot yang memberikan dampak positif terhadap rupiah, ucapnya.
Pelaku pasar, menurut dia, saat ini juga masih memfokuskan diri terhadap pertemuan dua hari Bank sentral Jepang (BoJ) yang akan membahas kenaikan suku bunganya.
Rencana kenaikan suku bunga Jepang itu juga akan memberikan pergerakan positif terhadap pasar uang domestik, khususnya rupiah, katanya.
Sementara itu, dolar AS terhadap yen stabil pada 122,35 dan euro sedikit berubah jadi 1,3745 dari sebelumnya 1,3787.
Stabilnya yen karena pelaku pasar memperkirakan Boj akan memutuskan menaikkan suku bunganya, kata Kostaman Thayib.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007