Jakarta (ANTARA News) - Baru-baru ini isu student loan atau pinjaman untuk dana pendidikan menjadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo menyinggungnya dalam sebuah pidato.
Di negara maju, seperti Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa, perbankan meminjamkan sejumlah dana kepada mahasiswa untuk membiayai pendidikannya.
Setelah mereka selesai kuliah, mereka dapat mengembalikan pinjaman tersebut dengan cara mencicil.
Di Indonesia, tiga perusahaan teknologi finansial ini menawarkan pinjaman dana pendidikan bagi mahasiswa perguruan tinggi. Besaran pinjaman yang diberikan beragam, bergantung pada jenis pendidikan.
1. Dana Cita
Perusahaan rintisan ini menyediakan pinjaman bagi pelajar di perguruan tinggi, baik untuk program diploma, sarjana, magister dan kursus singkat non-gelar.
Dana Cita memungkinkan pinjaman untuk pembiayaan keseluruhan selama masa studi, dengan masa pinjaman maksimal selama enam tahun. "Maksimal enam tahun, tergantung dengan studi yang mereka pilih. Kami nggak ingin membebani mereka," kata salah satu pendiri Dana Cita, Suslie Lie.
2. DANAdidik
Perusahaan ini menggunakan sistem penggalangan dana atau crowdfunding untuk memberikan pinjaman dana pendidikan. Platform ini menyediakan pinjaman jangka panjang hingga empat tahun.
Pendiri DANAdidik, Dipo Satria Ramli menyatakan mereka menyediakan metode pembayaran yang dinilai tidak memberatkan pelajar, yaitu dengan menetapkan sistem bagi hasil pendapatan setelah pelajar lulus dan mendapatkan pekerjaan.
3. KoinWorks
Perusahaan tekfin ini memiliki program KoinPintar yang memberikan pinjaman untuk dana pendidikan di tingkat perguruan tinggi maupun kursus.
Pendiri KoinWorks, Benedicto Haryono, menyatakan dari sekitar 100 pelajar yang memanfaatkan program mereka, 70 persen diantaranya berada di sektor informal.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018