Jakarta (ANTARA News) - Siapa yang tidak kenal Taufik Savalas (41)? Setiap kata yang terlontar dari mulutnya selalu mengundang senyum dan tawa. Pria asal Jembatan Lima, Jakarta Barat, yang bernama asli Mochammad Taufik, awalnya tidak pernah menyangka akan menjadi orang terkenal di Indonesia. Taufik selama ini masyhur sebagai pembawa acara yang piawai dan komedian yang kocak. Bahkan pria tambun itu pernah didaulat menjadi "Presiden", meski hanya "Presiden Republik Mimpi", tayangan talkshow di sebuah stasiun televisi swasta. Namun, tingkah-polahnya yang kocak itu, kini tak lagi dapat disaksikan jutaan penggemarnya di layar kaca maupun panggung hiburan. Kecelakaan kendaraan di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu malam, telah merenggut nyawa sang komedian rendah hati itu. Taufik, saat itu hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak, mobil kijang bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Semasa hidupnya, pria kelahiran Jakarta pada 9 Juni 1966 tersebut dikenal orang-orang terdekatnya sebagai sosok yang gigih meniti karir dari "nol". Doyok, sahabat Taufik di Sangar Kuntum Mekar, Pasar Minggu, berkisah Taufik Savalas adalah simbol "bakat dan perjuangan". "Dia orang yang sangat potensial, dia bisa melawak tunggal sementara saya masih melawak dalam kelompok," katanya. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan membuatnya harus banting tulang membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Untuk mencari uang, Taufik yang pernah menganggur selama 15 tahun ini pernah menjadi kondektur dan mengamen. Pada 1990 Taufik melamar pekerjaan sebagai penyiar Radio Humor Suara Kejayaan (SK) yang ketika itu dikenal sebagai "gudangnya" pelawak. Di SK, Taufik menyalurkan keinginannya sejak kecil untuk menjadi komedian dan menghibur orang lain sekaligus menimba ilmu pada grup komedi Warkop, yang digawangi oleh Dono (alm), Kasino (alm), dan Indro. Di tempat inilah ia mulai mengerti bagaimana menjadi komedian yang hebat. Di Radio SK pula, Taufik Savalas mengenal komedian Dedi "Miing" Gumelar, Mat Solar, Unang, Emman "Empat Sekawan", Ulfa Dwiyanti, dan Eko Patrio. Taufik juga mulai mengenal banyak artis sejak membantu Miing sebagai asistennya. Sejumlah artis yang dikenalnya antara lain Trio Libels, Anggun C Sasmi, Ruth Sahanaya, Elfa`s Singer, juga Harvey Malaiholo. Lima tahun berselang, Taufik mulai merambah "layar kaca" dengan menjadi presenter, bintang tamu berbagai acara stasiun televisi, dan bintang iklan. Taufik bahkan mulai mencicipi dunia seni peran dalam sejumlah sinetron. Suami dari Rina Rusdiana ini juga sempat menjadi ikon salah satu produk sabun mandi. Pertama kali melawak profesional di Sogo, Plasa Indonesia, Taufik tampil dalam lomba mirip rambut Demi Moore. Gaya rambut Demi memang sedang mewabah tahun 90 awal, saat film Ghost yang dibintanginya bersama Patrick Swayze laris. Honor pertamanya sebagai pelawak profesional Rp250 ribu. Menjadi tenar dan rejeki yang semakin mengalir lancar tidak membuat Bapak dua anak ini lantas terbuai dengan kenikmatan itu. Ia menjadi semakin religius seiring karirnya yang terus menanjak. Ia beberapa kali meninggalkan kesibukan yang semakin padat untuk umroh dan berhaji hingga tiga kali. Ia juga menjadi pemandu bagi sejumlah rombongan umroh pada September 2006. Taufik mengaku selalu bersyukur setiap rejeki yang diperolehnya dari penampilannya di panggung hiburan maupun acara-acara lain. Ketika masih membantu Trio Warkop DKI, Taufik juga selalu dinasehati agar tak lupa menyebut nama Tuhan agar berhasil dalam pekerjaan. Sebagai wujud syukurnya, di masa hidup Taufik juga memiliki sejumlah anak asuh dimana sebagian rejeki disisihkan untuk mereka. Cobaan Di awal karirnya, Taufik yang sangat memerlukan pekerjaan terpaksa menelan pil pahit, karena ditolak bekerja di Radio SK. Ketika itu, ia di tes melawak di depan pelawak senior; Unang, Mat Solar, Dedy "Miing" Gumelar, dan semua pentolan SK. Karena tampil tanpa persiapan, Taufik tampil sangat memalukan dan dicela meskipun berusaha melawak. Namun, beberapa lama setelah itu Taufik akhirnya dapat bekerja di Radio SK. Taufik berutang budi pada Dedi "Miing" Gumelar, saat ia menjadi "cantriknya" selama 1,5 tahun. Pun ia mendapat pengalaman berharga saat menjadi asisten Warkop DKI. Saat itu bakat Taufik di dunia hiburan mulai tampak, karena sering diajak menjadi figuran dalam film-film Warkop, menjadi bintang tamu di acara-acara humor dan mulai mendapat tawaran bermain sinetron. Karir yang terus menanjak bukan berarti tak menemui batu sandungan, cobaan demi cobaan dialami Taufik semasa hidupnya. Sebuah iklan produk susu yang dibintanginya mendapat protes dari Komnas HAM yang membidangi anak-anak pada Februari 2006. Dalam iklan tersebut Taufik berdiri di atas bahu seorang anak dibawah umur dan dianggap sebagai pelecehan. Namun bukan Taufik jika goyah dengan cobaan tersebut. Meski akhirnya iklan itu tidak ditayangkan lagi, ketika itu Taufik menegaskan dirinya tidak akan meninggalkan dunia iklan yang menjadi salah satu mata pencaharian. Bukan sekali Sebelum kecelakaan di Purworejo yang merenggut nyawanya, Taufik pernah mengalami kecelakaan Jalan Tol Tomang-Merak KM 15 pada 27 Februari 2003. Ketika itu Taufik mengendarai mobil pribadinya Peugeot 206 sepulang syuting acara Laris Manis di Studio Penta, Kebon Jeruk, untuk mengantar adiknya ke Jembatan Lima. Selesai mengantar sang adik, sekitar pukul 01.00 WIB Taufik melanjutan perjalanan ke rumahnya di Lippo Karawaci, Tangerang, dan dalam keadaan sepi Taufik memacu kendaraannya mencapai kecepatan 120-130 km/jam. Pandangannya yang terhalang akibat kaca depan mobilnya terciprat air, membuat Taufik panik dan tak dapat menguasai kendaraan dan melaju zig-zag hingga menabrak pembatas jalan. Taufik selamat dalam kecelakaan itu. Taufik kembali dihadapkan pada sebuah kecelakaan parah yang akhirnya merenggut nyawanya. Indro "Warkop" yang menggelar jumpa pers di Jakarta beberapa saat setelah meninggalnya Taufik mengungkapkan rombongan kecil itu berangkat dari Jakarta pukul 17.20 WIB dan tiba di Yogyakarta sekitar 18.20 WIB, rombongan langsung makan malam dan bertolak ke Purbalingga dengan mobil kijang naas itu. Taufik meninggalkan seorang isteri, Rina Rosdiana, dan dua orang anak bernama Mochammad Abizard dan Adinda Fatima. Selamat jalan sang komedian rendah hati....(*)
Oleh Oleh Desy Saputra
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007