Dodi di Palembang, Selasa, mengatakan sangat mengapresiasi upaya perdamaian dari tiga kelompok suporter pada musim ini untuk mengakhiri perseteruan selama kurang lebih 13 tahun.
"Dukungan suporter kini benar-benar terasa karena ketiganya sudah bersatu. Ke depan, kami mengharapkan semangat perdamaian ini terus digaungkan hingga ke akar rumput sehingga tidak ada lagi ketakutan masyarakat umum untuk datang ke stadion. Jika stadion selalu ramai tentunya motivasi pemain akan berlipat-lipat," kata dia.
Pertandingan laga kandang perdana SFC di pentas Liga 1 2018 pada Minggu malam terasa lengkap karena Laskar Wong Kito berhasil mencukur Maung Bandung dengan skor telak 3-1.
Dukungan ketiga kelompok suporter di tiga tribun yang berbeda sepanjang pertandingan langsung mendapatkan respon positif penonton umum. Ketika lagu anthem "Sriwijaya FC, Kito Pacak" dikumandangkan saat turun minum dan seusai pertandingan oleh Domy Stupa (penyanyi khusus lagu-lagu suporter) langsung diikuti puluhan ribu penonton.
Sepanjang pertandingan, Singa Mania dan Ultras Palembang juga kompak menyuguhkan koreo menggunakan media kertas berwarga hijau, putih, dan kuning membuat tulisan konfigurasi SFC. Sementara itu, lebih unik lagi, kelompok suporter S-Man memasang gambar tiga orang laki-laki menggunakan tiga seragam berbeda selaras dengan warga tiga kelompok suporter (hijau, hitam, dan kuning) yang saling memegang bahu.
Dodi selaku presiden klub sangat mengapreasi kreativitas suporter tersebut dan mengharapkan semangat perdamaian ini terus berlanjut hingga pertandingan yang akan datang.
"Karena target kita juara, artinya usaha harus lebih keras lagi. Begitu pula dukungan dari suporter. Kemenangan melawan Persib ini bisa dijadikan modal untuk laga ke depan, tapi harus diingat ini laga awal, kerja belum selesai," kata Dodi.
Baca juga: Sriwijaya gebuk Persib 3-1
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018