Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia akan meluncurkan peta jalan Industry 4.0 dalam gelaran "Industry Summit" yang dibuka di Jakarta Convention Center (JCC), pada Rabu (4/4).
Hal itu disampaikan Airlangga selepas memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, di mana Ketua Umum Partai Golkar itu juga sempat melaporkan perkembangan persiapan "Industry Summit" tersebut kepada Presiden.
"Tadi membahas persiapan untuk acara 'Industry Summit' pada hari Rabu di JCC. Di dalam 'industry summit' itu saya laporkan ke Presiden akan dilaunch 'roadmap' (peta jalan) industy 4.0," kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan bahwa peta jalan menyambut revolusi industri keempat yang dipenuhi transformasi digital itu sudah telah rampung, sehingga Presiden bisa meresmikannya.
"Tentu beliau menyambut positif karena ini sudah dikaji lebiih satu tahun dan melibatkan banyak stakeholder dengan sektor-sektor yang dipersiapkan masuk era digital," katanya.
Dalam acara ini, Airlangga juga mengungkapkan pihaknya akan membuka proyek-proyek percontohan di sektor makanan minuman, sektor otomotif, sektor elektronika, sektor kimia yang telah memiliki unit-unit purwarupa yang akan didemonstrasikan pada ajang tersebut.
Pembentukan KINAS
Menperin mengungkapkan "Industry Summit" juga akan dijadikan ajang pembentukan Komite Industri Nasional (KINAS) yang akan dipimpin langsung Presiden dan melibatkan sejumlah kementerian terkait.
"Minggu lalu saya sudah presentasi di Kemenko Perekonomian dihadiri beberapa stakeholder, sehingga program ini betul dipersiapkan Indonesia bisa menjadi leading di ASEAN," harapnya.
KINAS, lanjut Airlangga, akan memiliki sejumlah fungsi baik berupa wadah koordinasi harmonasisasi regulasi maupun perumusan berbagai insentif fiskal bagi pelaku industri.
Baca juga: Presiden panggil empat menteri bahas impor garam
Baca juga: Menperin Airlangga menyebut industri 4.0 beri kesempatan kerja baru
Dalam pemberitaan sebelumnya, Airlangga menyebut pembentukan KINAS dipersiapkan guna menyongsong era digital.
"Jadi, memang dibutuhkan koordinasi, baik itu terkait dengan harmonisasi regulasi, insentif-insentif fiskal, dan juga infrastruktur telekomunikasi,” kata Airlangga
Komite itu diperlukan untuk memperkuat kerja sama dan memfasilitasi penyelarasan di antara kementerian dan lembaga terkait dengan para pelaku industri dalam negeri agar Indonesia mampu kompetitif memasuki era digital.
Menperin menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, dimungkinkan untuk membentuk komite tersebut yang akan dipimpin langsung oleh Presiden dan dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Nanti rencananya dibuatkan Perpres, sama seperti inisiasi kami mengenai TKDN, yang juga dibentuk tim untuk evaluasi,” ujarnya, terkait Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Dalam pelaksanannya, Kementerian Perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalan (roadmap) yang terintegrasi guna menerapkan sejumlah strategi Indonesia dalam menghadapi Industry 4.0.
“Pengembangan roadmap ini, kita tidak tergantung hanya satu kementerian, tetapi berbagai kementerian harus bersinergi,” kata Airlangga.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018