Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan mengutamakan kepentingan nasional dalam pengerjaan proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek), termasuk dalam pengadaan rangkaian kereta.
"Tadi soal rolling stock, Pak Luhut mengarahkan pada kita semua national interest jadi nomor satu. Carilah mitra yang paling baik untuk kita semuanya," katanya usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Senin, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Rencananya, kereta untuk LRT Jabodebek akan dipasok oleh PT INKA (Persero) dengan konsultasi perusahaan internasional yang memproduksi sistem rel.
Hyundai Rotem asal Korea Selatan dan Bombardier dari Kanada merupakan dua perusahaan yang tengah dikaji untuk bergabung dengan INKA memproduksi rangkaian kereta LRT Jabodebek. Namun pemerintah belum memutuskan perusahaan mana yang jasanya akan digunakan.
"Yang dipilih belum tahu. Kita sudah bilang BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) tolong dikawal spesifikasinya dan sebagainya," kata Budi.
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu mengatakan pemerintah memiliki waktu tiga hingga enam bulan sebelum memutusakan mitra INKA dalam memproduksi rangkaian kereta LRT Jabodebek.
"Kita masih ada waktu cukup lama, tiga hingga enam bulan," katanya.
Budi menegaskan pemilihan mitra INKA akan dilakukan dengan mengutamakan kepentingan bangsa. Ia juga berharap mitra tersebut bisa mendorong Indonesia tidak sekadar menjadi pengguna melainkan juga sebagai produsen.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018