Pekanbaru (ANTARA News) - Pemandian Sungai Ajil yang berlokasi di Kabupaten Kampar menjadi magnet wisata baru bagi masyarakat Provinsi Riau menyusul kemolekan alam yang masih terjaga dengan aliran air jernih yang mengalir tiada henti.
Sungai Ajil, Kelurahan Sungai Pagar, Kabupaten Kampar terletak di tengah-tengah perkebunan karet. Pengunjung pada Senin cukup ramai.
Akses jalan menuju lokasi wisata rakyat yang hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan darat dari pusat kota Pekanbaru cukup baik dan beraspal menjadi alasan utama areal itu menjadi tempat favorit masyarakat.
Sesampai di lokasi, puluhan kendaraan tampak parkir yang lokasinya juga sangat unik, yakni disela-sela pohon karet produktif. Perkebunan karet itu juga terlihat sangat bersih dan asri, sehingga jangan khawatir kendaraan akan terpapar sinar matahari langsung.
Untuk masuk ke lokasi pemandian itu, masyarakat cukup membayar Rp20.000 per mobil. Bayaran itu sudah termasuk seluruh penumpang yang ada di dalam kendaraan tersebut. Sementara untuk sepeda motor cukup membayar Rp5.000, dan sudah termasuk pengendaranya.
Di lokasi pemandian itu, pengunjung disuguhkan sejumlah pilihan pemandian, yakni sungai kecil dengan air mengalir kedalaman 30 sentimeter yang biasanya dipakai anak-anak, hingga sungai besar yang dibendung dan dimodifikasi sedemikian rupa untuk dewasa.
Selain itu, puluhan pedagang makanan dan minuman berjejer rapi di sekitar lokasi wisata. Sebuah Musholla juga disediakan bagi pengunjung. Begitu juga dengan toilet yang cukup bersih.
Teguh, pria paruh baya yang mengelola lokasi pemandian itu mengatakan wisata Sungai Ajil telah berdiri sejak 2016. Selama itu pula masyarakat berbondong-bondong ke lokasi tersebut dengan informasi dari mulut ke mulut.
Tidak ada iklan resmi dipajang oleh pengelola, melainkan kekuatan media sosial membuat lokasi itu kini semakin dikenal.
"Setiap Sabtu-Minggu selalu ramai. Pengunjung datang dari Pekanbaru bahkan ada yang dari luar provinsi," ujarnya.
Teguh mengatakan lokasi pemandian itu didirikan oleh seorang saudagar perkebunan sawit dan karet setempat bernama Haji Ujil. Menurut dia, Haji Ujil mendirikan lokasi wisata dengan dana pribadinya tersebut untuk membantu meningkatkan ekonomi warga setempat.
Nurita, pedagang makanan dan penyewaan pelampung membenarkan hal tersebut. Ibu tiga anak itu mengatakan dirinya tidak pernah dimintai uang sewa selama berdagang di sana, dan cukup terbantu dengan lokasi wisata alam tersebut.
Salah seorang pengunjung, HM Yusuf Tanjung bersama keluarga mengaku cukup terhibur dengan lokasi wisata alam yang terjangkau tersebut. Yusuf yang datang membawa cucu-cucunya itu berharap lokasi pemandian Sungai Ajil dapat dipertahankan keasrian dan keindahannya.
"Airnya sangat jernih dan mengalir, dan terdapat banyak pilihan untuk berenang atau sekadar bermain air. Anak-anak juga sangat senang karena kesempatan langka bermain sambil belajar di sini," ujarnya.
Baca juga: Pemandian Tirta Terapi Campursari diminati wisatawan
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018