Jakarta (ANTARA News) - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingkatkan bahwa Google dan Facebook sudah terlalu besar untuk diatur sehingga harus dilucuti.

Raksasa-raksasa internet harus dipaksa bertanggung jawab atas kekacauan yang mereka timbulkan dalam masyarakat dan harus tunduk kepada aturan privasi Prancis atau Eropa, sambung dia dalam laman The Independent.

Dalam wawancara dengan majalah Wired, Macron memperingatkan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menggugat demokrasi dan membuka kotak Pandora kebijakan privasi.

Macron berbicara setelah mengumumkan investasi 1,5 miliar euro dalam riset AI untuk mempercepat inovasi dan mengejar China serta AS.

Macron menyebut perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook diterima dengan baik di Eropa, menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi "bagian dari ekosistem kami".

Tetapi dia memperingatkan, "Mereka memiliki masalah sangat klasik dalam situasi monopoli; mereka pemain amat besar. Saat ini saya kira ini masalah AS, bukan masalah Eropa, saat ini, pemerintah Anda, rakyat Anda, mungkin bilang, 'Bangun. Mereka terlalu besar."

"Tak hanya terlalu besar untuk dijatuhkan, tetapi terlalu besar untuk diatur. Sama sekali baru. Jadi, untuk saat ini, Anda mungkin memilih untuk melucutinya. Itu yang terjadi pada masa awal sektor perminyakan ketika Anda memiliki raksasa-raksasa semacam ini. Ini soal kompetisi."

Baca juga: Facebook digugat tiga pengguna

Macron mendesak raksasa-raksasa internet membayar kompensasi atas kekacauan sektor ekonomi tradisional yang mereka ciptakan. "Kita harus membela rakyat kita. Perusahaan-perusahaan tak akan membayar kompensasi untuk kekacauan itu, pemerintahlah yang membayar. "

"Sekarang ini GAFA (Google, Apple, Facebook, dan Amazon) tidak membayar pajak yang semestinya mereka bayar di Eropa. Oleh karena itu mereka tidak turut menyumbang dalam mengatasi dampak negatif yang mereka ciptakan. Mereka malah meminta sektor yang telah mereka kacaukan untuk membayar (kompensasi), karena orang-orang ini, sektor-sektor tradisional membaya VAT (pajak pertambahan nilai), pajak perusahaan dan seterusnya. Itu tidak berkelanjutan."

Macron menyatakan manusia semestinya berdaulat atas aturan-atusan privasi.

"Saya ingin melindungi privasi dengan cara ini atau cara itu. Mereka tak punya aturan yang sama dengan yang di AS. Dan omong-omong soal pemain-pemain AS, bagaimana saya bisa menjamin rakyat Prancis bahwa para pemain AS mau mematuhi regulasi kita? Oleh karena itu untuk saat ini mereka harus membentuk lembaga-lembaga hukum yang sebenarnya di Eropa, yang tunduk kepada aturan-aturan Eropa," papar Macron.

Tak hanya Macron, miliarder George Soros dan bos Apple Tim Cook juga mendesak FB dan Google diatur lebih ketat lagi.

George Soros mendesak monopoli oleh Google dan Facebook mesti diatur, sedangkan Tim Cook menyerukan aturan lebih ketat lagi kepada Facebook menyusul skandal manipulasi data oleh Cambridge Analytica.

Baca juga: Seandainya data Facebook tak dimanipulasi, tak akan ada Brexit

Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018