Denpasar (ANTARA News) - Ni Ketut Martini, atlet balap sepeda dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (PORDA) 2007 dari kontingen Kota Denpasar, mengalami kecelakaan sehingga harus terbaring di Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli saat dijenguk Walikota Denpasar, Anak Agung Puspayoga, Rabu. Martini yang merupakan atlet Kota Denpasar terbaring di RSU Bangli akibat kecelakaan pada saat pertandingan Selasa (10/7) kemarin, yang mengakibatkan patah tulang selangka-dada dan lecet-lecet pada lututnya. Kunjungan Walikota ke rumah sakit itu merupakan salah satu bentuk rasa prihatin dan dorongan moril terhadap para atlet kontingen Kota Denpasar. Dalam kunjungan tersebut Walikota didampingi Kepala Badan Pelayanan Rumah Sakit Umum Wangaya, dr Sudhana Satrigraha dan diterima dr Ida Bagus Purana yang menangani langsung Martini. "Saya titip Martini untuk diberikan perawatan yang terbaik," ujar Puspayoga kepada dr Purana. Dokter Purana menjelaskan, bahwa kondisi Martini usai menjalani operasi cukup baik, dan tidak begitu membahayakan. "Berdasarkan hasil rontgen, Martini mengalami patah tulang selangka-dada dan lecet-lecet pada lutut, dan hingga kini pihak RS belum melakukan rontgen di bagian kepala mengingat RS Umum Bangli tidak memiliki peralatan tersebut," ujarnya. Serangkaian kunjungan ke RS tersebut, Walikota Puspayoga juga bertemu dengan atlet balap sepeda lainnya yang baru usai bertanding. Sementara Kepala Badan Pelayanan RSU Wangaya, dr Sudana mengatakan, kemungkinan Rabu (11/7) sore, Martini akan dibawa ke Denpasar sesuai permintaan keluarga agar lebih dekat dengan tempat tinggal keluarga. "Pihak keluarga pasien menginginkan agar dirawat di RSU Wangaya Denpasar, supaya lebih mudah dalam menjenguk dan menunggu," ujar Sudana. Lebih lanjut Sudana mengatakan, bahwa kondisi Martini sudah membaik akibat kecelakaan tersebut, namun dalam proses penyembuhan perlu waktu tiga minggu hingga enam bulan. "Sekarang tergantung dari ketahanan tubuh pasien itu sendiri. Karena Martini seorang atlet dan pertumbuhan tulangnya masih produktif, sehingga penyembuhannya akan lebih cepat," kata Sudana menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007