Kota Gaza (ANTARA News) - Parlemen Palestina membatalkan sidang rutin pertamanya dalam hampir setahun, Rabu, ketika para wakil Hamas memboikot pleno untuk mencegah rivalnya dari Fatah untuk mencapai kuorum. Kekisruhan itu akibat krisis kostitusional yang diciptakan oleh tindakan Hamas mengambil alih Gaza bulan lalu, dan keputusan Presiden Mahmoud Abbas membubarkan pemerintahan yang dipimpin gerakan Islam itu. Setelah menyatakan sidang itu "tidak sah", Ketua Parlemen sementara, Ahmad Bahar dari Hamas, menutup gedung parlemen itu di Gaza, mencegah beberapa anggota Fatah di Jalur Gaza untuk menghadirinya. Sementara itu, hanya 41 dari 132 anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC) tiba di gedung itu di kota Tepi Barat, Ramallah, tapi masih jauh dari kuorum sebanyak 67 anggota. Sebagian besar dari mereka adalah anggota Fatah, termasuk anggota independen, dan Fron Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Tidak satupun anggota Hamas menghadirinya. Sidang tahunan itu diprakarsai Presiden Abbas yang telah memilih seorang ketua dan dua wakilnya. Sebanyak 38 anggota dari 74 anggota mayoritas Hamas dipenjara di Palestina, dan gerakan Islam itu mencegah pemilihan para pejabat baru parlemen dari pihak Fatah pimpinan Abbas, yang merupakan partai terbesar kedua dengan 45 kursi di parlemen. Parlemen itu sempat berkumpul setelah 30 menit beristirahat untuk menunggu kuorum, namun tidak ada perubahan karena Hamas tetap memboikotnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007