London (ANTARA News) - Polisi Metropolitan London hari Rabu mengumumkan akan memberi 20 ribu poundsterling (sekitar Rp360 juta) bagi orang yang keterangannya dapat membuat pelaku penyunatan terhadap perempuan di London diseret ke pengadilan. Polisi yakin, masa musim panas adalah "saat paling banyak" bagi penyunatan perempuan (FGM), karena sekolah libur panjang, sehingga waktu lebih banyak bagi gadis muda itu untuk pulih. "Kami mendapat keterangan bahwa kegiatan gelap FGM terjadi terhadap anak-anak di London," kata Kepala Komando Penyelidikan Kesewenang-wenangan Terhadap Anak-anak Kepolisian Metropolitan London Alistair Jeffrey. "Kami menganggap masalah itu sangat serius dan karena itu pula, kami mengambil langkah tidak biasa, yaitu menawarkan hadiah agar masyarakat terdorong tidak hanya membantu kami dalam mencegah hal tersebut, tapi juga membantu kami menyeret pelakunya ke pengadilan," katanya. Hadiah itu separuh dari polisi dan setengah lagi dari Yayasan Waris Dirie, peragawati terkenal sekaligus pegiat akibat korban FGM saat masa kanak-kanaknya di Somalia. Hadiah itu disediakan hingga tahun depan kepada yang keterangannya berguna hingga terjadi penangkapan dan penuntutan terhadap pelaku FGM di London. Bentuk sunat bagi perempuan beragam, mulai dari melukai klitoris, hingga penghilangan labia dan klitoris, yang kemudian diikuti penjahitan hingga hanya tersisa lubang kecil. FGM dilakukan tanpa persetujuan anak dan menurut polisi, kegiatan itu jarang menggunakan pembiusan atau dilakukan tidak di tempat bersih secara klinis. Pelaku FGM atau yang terbukti menyiapkannya diancam hukuman selama-lamanya 14 tahun penjara, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007