Hanoi (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata gencar melakukan promosi destinasi parisiwata yang indah dan mempesona untuk menggaet turis asing melancong ke Indonesia, yang salah satunya dengan mengikuti Vietnam International Travel Mart (VITM) 2018, 29 Maret-1 April, di Hanoi International Center for Exhibition, Vietnam.
Turut hadir dalam pameran tersebut adalah Dubes RI untuk Vietnam Ibnu Hadi, Kepala Bidang Pemasaran Area IV, Kementerian Pariwisata, Heri Hermawan, Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Aris Riyanta dan sejumlah biro perjalanan wisata.
Pada hari ke dua VITM 2018, Jumat, cukup banyak pengunjung yang mendatangi Paviliun Indonesia yang berada di Hall B 1 area International Center for Exhibition, demikian pantauan Antara.
Antusias pengunjung terlihat, mulai dari sekedar bertanya soal berbagai destinasi wisata, hingga mereka yang sudah siap merencanakan untuk melancong ke Indonesia.
Namun umumnya datang dari kalangan agen biro perjalanan wisata lokal, kemudian mahasiswa, ibu rumah tangga hingga kalangan paruh baya.
Quang Anh (21), mahasiswa Hau University mengatakan, sengaja datang untuk mencari informasi terkait pariwisata di Bali.
"Saya mengetahui Bali dari internet. Kemungkinan saat libur musim panas, saya bersama teman akan melancong ke Bali," ujarnya.
Dengan tema "Wonderful Indonesia", Paviliun Indonesia dilengkapi replika Kapal Pinisi yang dilengkapi dengan bentangan layar kapal berwarna merah putih.
Selain kegiatan bisnis, juga dilakukan kegiatan pelayanan informasi pariwisata, coffee and refreshment corner, virtual reality video 360, batik corner, "games and gift redemption".
Tepat berada di depan pintu masuk Hall B1, Paviliun Indonesia dihiasi neon box bergambar Candi Borobudur, layar tv berisi video yang menggambarkan keindahan alam Indonesia yang mempesona.
Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah salah satu sudut Paviliun Indonesia yang menampilkan atraksi seni membatik dari Musium Tekstil Indonesia.
Bahan kain selebar sapu tangan dan canting atau alat membatik, disediakan bagi mereka yang ingin belajar singkat membatik, dan hasilnya masing-masing boleh dibawa pulang.
Di sudut lain, juga terdapat gerai kopi asli asal Indonesia, seperti kopi Gayo, kopi Sidikkalang, kopi Toraja dan kopi Mandailing.
Di kedua gerai ini, dipastikan pengunjung harus rela antri karena banyaknya pengunjung yang berminat.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018