Jakarta (ANTARA News) - PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) menargetkan pendapatan usaha tahun ini tumbuh lebih dari 50 persen menjadi Rp330 miliar dibanding tahun lalu Rp 200 miliar, sementara, laba bersih tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 25 persen dari sebelumnya Rp21,3 miliar. "Pertumbuhan pendapatan ini akan ditopang dari bisnis batu bara, " kata Presiden Direktur Perdana Karya Perkasa Soerjadi Soedarsono di Jakarta, Rabu seusai acara listing perdana saham PKPK. Selain itu, pendapatan perseroan juga didukung oleh pendapatan dari jasa migas dan "land clearing". Menurut dia, tahun ini kontribusi pendapatan dari penjualan batu bara akan meningkat menjadi 50 persen dari sebelumnya 30 persen. Peningkatan itu seiring rencana akuisisi dan pengembangan tambang baru yang akan dilakukan tahun ini. Salah satunya dalam waktu dekat ini adalah PT Dalah. Sementara itu, Direktur Keuangan Perdana Karya Perkasa Soeroso juga mengatakan bahwa bisnis jasa migas dan "land clearing" tahun ini diperkirakan juga makin prospektif. Hal tersebut sejalan dengan banyaknya perusahaan migas dan perkebunan yang sedang giat melakukan ekspansi terkait tingginya harga komoditas migas dan CPO. Soeroso memastikan penurunan perolehan dana dari IPO dari semula Rp80 miliar menjadi Rp50 miliar tidak akan mengganggu rencana ekspansi dan belanja modal perseroan. Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp150 miliar untuk pembelian alat dan pengembangan tambang. Hal itu, menurut dia, karena pada tahun ini pembayaran utang dari konsumen perseroan cukup lancar maupun adanya fasilitas kredit dari beberapa lembaga pembiayaan dan bank. "Besok kami akan menandatangani fasilitas 3,5 juta dolar AS dari Komatsu Astra Finance untuk pembelin peralatan, kami juga tengah melakukan negosiasi dengan beberapa bank seperti BCA. Total pendanaan dari perbankan tahun ini sekitar 7,5 juta dolar AS," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007