Menyangkut hal itu, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rafles Brotestes yakni bahwa pesta olah raga akbar negara-negara Asia itu akan berlangsung tanpa gangguan kabut asap kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Rafles di Palembang, Jumat, pemerintah yakin itu tidak akan terjadi karena pemda telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan mulai 1 Februari lalu hingga 20 Oktover mendatang.
"Sejauh ini jika pun ada, kebakarannya tergolong kecil dan bisa langsung dipadamkan oleh satgas," kata dia.
Sumatera Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya karhutla berkaca dari kejadian hebat pada 2015 yang telah menghanguskan lahan dan hutan sekitar 700.000 hektare di lima kabupaten.
Pada tahun 2016, Sumsel berhasil menekan kejadian kebakaran hutan dan lahan 97 persen berkat upaya deteksi dini dan kondisi cuaca yang mengalami kemarau basah.
Pada 2017 lalu tercatat masih terjadi kebakaran hutan dan lahan di Sumsel meskipun tidak sampai menimbulkan kabut asap yang membahayakan. Data BPBD Sumsel menyebut, indeks pencemaran udara tidak melebihi 300, dan untuk jarak pandang rata-rata di atas 10 km sehingga tidak ada kasus penundaan penerbangan.
Pada 2018 ditargetkan zero karhutla karena Sumsel akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018