New York (ANTARA News) - Adaya anggapan bahwa lycopene yang terdapat dalam buah tomat dapat mencegah kanker harus diluruskan, demikia dikatakan oleh para ilmuwan dari badan pengawas makanan dan obat di Amerika Serikat/AS (FDA). Tak ada bukti kuat bahwa asupan yang mengandung lycopene yaitu zat yang memberi warna merah pada buah tomat akan mengurangi risiko terkena berbagai jenis kanker, demikian dilaporkan oleh Dr.Claudine Kavanaugh dan rekan-rekannya dari pusat penelitian keselamatan makanan dan aplikasi nutrisi FDA, College Park, Maryland dalam makalahnya yang dipublikasikan lewat situs internet Lembaga Kanker Amerika. "Sejauh ini belum ada bukti bahwa buah tomat mencegah kanker paru-paru, payudara, indung telur dan usus karena masih sangat sedikit bukti-bukti yang dapat mendukung hal itu serta masih sangat sedikit pembuyktian yang menunjang bahwa buah yang berwarna merah dapat mengurangi risiko kanker prostat, lambung dan pankreas. Namun dikatakan oleh Dr. Edward Giovannucci dari sekolah kedokteran Harvard Fakultas Kesehatan Masyarakat bahwa temuan itu janganlah diartikan bahwa buah tomat tidak mempunyai manfaat sama sekali dalam hal kanker prostat demikian ia menulis dalam tajuk yang menyertai laporan Kavanaugh. "Walaupun dapat dikatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa asupan saus tomat atau lycopene sama sekali tidak membawa manfaat bagi pencegahan penyakit kanker prostat karena penelitian dibidang itu masih tetap terbuka dan menjanjikan ," kata Giovannucci. FDA mulai memeriksa data yang berkaitan dengan lycopene atau buah tomat setelah sejumlah perusahaan yang memproduksi saus tomat dan suplemen meminta ijin untuk dapat menyertakan keterangan bahwa produk mereka dapat mencegah kanker. Bada pemerintah tersebut melakukan evaluasi sebanyak 145 penelitian mengenai lycopene atau tomat atau berbagai produk olahan tomat yang dijadikan asupan dapat mencegah bebrbagai jenis kanker. Dalam tajuk nya Giovannucci mengemukakan pada masa sekarang banyak kasusu kanker prostat telah dapat diditeksi pada stadium dini melalui test PSA. Sejumlah penelitian sebelumnya yang mendukung pendapat bahwa lycopene yang ada dalam buah tomat dapat mencegah kanker telah banyak dilakukan sebelum ditemukannya cara deteksi kanker prostat, yaitu tes PSA atau di negara-negara dimana tes PSA belum umum dilaksanakan yang berarti kanker yang ditemukan umumnya telah dalam stadium lanjut, pendapat tersebut sangat diyakini kebenarannya hal itu dapat dimengerti, demikian kata Giovannucci. "Karenanya mungkin saja lycopene dapat banyak membantu atau bermanfaat bagi penderita kanker prostat stadium lanjut namun tak begitu besar atau sama manfaatnya bagi kankerr prostat tahap dini, dan kemungkinannya saat ini penyakit tumor ganas dapat didiagnosa walaupun masih dalam tahap awal melalui tes PSA," kata Giovannucci, seperti dikutip Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007