Jakarta (ANTARA News) - Likuiditas perekonomian atau keseluruhan uang beredar dalam arti luas (m2) di Februari 2018 sebesar Rp5.351,2 triliun atau tumbuh 8,3 persen (tahun ke tahun), atau menunjukkan perlambatan jika dibandingkan Januari 2018 sebesar 8,4 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan uang beredar dipengaruhi oleh uang kuasi milik masyarakat yang hanya tumbuh 6,7 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,4 persen (yoy), kata keterangan resmi Bank Indonesia di Jakarta, Kamis.
Selain itu, pertumbuhan tahunan surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan.
Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas hanya tertolong oleh pertumbuhan tahunan komponen uang beredar dalam arti sempit (m1) atau uang yang paling mudah ditransaksikan seperti uang kartal dan giro yang tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya.
"Aktiva luar negeri bersih juga tumbuh melambat sebesar 13,6 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Januari 2018 yang sebesar 17,5 persen (yoy).
Namun, kredit yang disalurkan perbankan pada Februari 2018 tercatat Rp4.690,6 triliun atau tumbuh 8,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Januari 2018 yang tumbuh 7,4 persen (yoy).
Adapun suku bunga kredit pada Februari 2018, rata-rata tertimbang tercatat 11,27 persen atau turun lima basis poin dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan pada Februari 2018 masing-masing tercatat 5,65 persen, 5,97 persen, 6,40 persen, 6,56 persen, dan 6,73 persen, turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,72 persen, 6,03 persen, 6,49 persen
Baca juga: Rupiah menguat tapi masih di atas Rp13.700 per dolar AS
Baca juga: Dody Waluyo disetujui jadi Deputi Gubernur BI
Baca juga: BI dorong Bali optimalkan industri kreatif
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018