Ahmed tampil sebagai perdana menteri baru negara itu setelah koalisi partai berkuasa memilihnya untuk menggantikan Hailemariam Desalegn sebagai ketuanya.
Koalisi berkuasa Ethiopia, Front Demokratik Revolusioner Rakyat, pada Selasa, dalam pemungutan suara, memutuskan Abiye Ahmed akan mengambil alih pemerintahan.
Ahmed, 42, adalah purnawirawan letnan jenderal asal kelompok suku terbesar Ethiopia, Oromo.
Ethiopia adalah negara kedua berpenduduk terpadat di Afrika dan memiliki perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di kawasan itu dalam satu dasawarsa belakangan.
Namun, rangkaian protes mulai bermunculan pada 2015 hingga menyebabkan ancaman terbesar pada EPRDF sejak koalisi itu mengambil kekuasaan pada 1991.
"Dewan Perwakilan Rakyat akan mengadakan sidang luar biasa pada 2 April untuk mengambil sumpah Dr. Abiye Ahmed," kata lembaga itu dalam pernyataan.
Pendahulu Ahmed, Hailemariam yang berasal dari etnis kecil Wollayta, bulan lalu mengundurkan diri setelah serangkaian protes muncul di Oromiya dan Ahmara. Di dua wilayah itu, masyarakat mengatakan mereka terpinggirkan dalam aspek politik dan ekonomi.
Ahmed sekarang akan menghadapi tekanan untuk meminta kalangan pemuda yang tak puas untuk mendorong reformasi yang dijanjikan.
Pelantikan Abiye Ahmed sebelumnya dijadwalkan dilangsungkan pada Sabtu. Pernyataan itu tidak menyebutkan alasan pengunduran jadwal tersebut.
Baca juga: PBB sambut baik pengunduran diri PM Ethiopia(Uu.T008/B002)
Pewarta: antara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018