Jakarta (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Yosonna H Laoly berharap narapidana dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara walapun dibatasi oleh dinding-dinding yang terbatas.

"Walaupun kalian berada di dinding-dinding terbatas, namun kalian tidak boleh terbatas, kreativitas kalian harus mampu melampui dinding-dinding ini. Dan bisa membuka mata dunia dan masyarakat Indonesia bahwa kalian dapat berkontribusi untuk bangsa ini," kata Yoasonna saat pidato peresmian kegiatan pembinaan bela negara bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas seluruh Indonesia yang dipusatkan di Lapas Cipinang Jakarta, Kamis.

Laoly mengatakan filosofi pemidanaan di Indonesia bukan dalam bentuk pembalasan atas tindak kejahatan, melainkan mengutamakan reintegrasi sosial melalui pembinaan.

"Manusia bukan makluk yang sempurna dalam dunia ini. Dalam kehidupan nyata pernah melakukan yang salah, tetapi punya kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik, menjadi anak bangsa yang dapat berkontribusi lebih kepada bangsa dan negara ini. Saya percaya kalian dapat buktikan itu," ungkap dia.

Menurut Menkumham, bela negara tak hanya menjadi tanggung jawab aparat TNI, tetapi juga tanggung jawab seluruh komponen bangsa tak terkecuali warga binaan di lapas seluruh Indonesia.

Dia mengatakan kegiatan bela negara ini sangat penting dan strategi, dimana pada akhir-akhir ini terdapat dinamika terkait isu kemajemukan yang perlu mendapat perhatian bersama.

"Untuk itu diperlukan upaya nyata berskala nasional guna membangun keaadaran bersama bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kemajemukan. keberagaman pluralisma adalah satu keniscayaan," katanya.

Dengan adanya pembinaan yang dilakukan oleh pihak Lapas dan program bela negara ini, Laoly berharap para narapidana jika keluar nantinya bisa memberikan kontribusi yang positif terhadap bangsa Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan program bela negara bertujuan untuk menggalakkan nilai-nilai kesadaran bela negara tak terkecuali bagi warga binaan yang juga menjadi komponen bangsa Indonedia.

"Bela negara ini untuk mengembangkan rasa cinta terhadap Tanah Air yang diawali dengan rasa bangga dan kagum. Bila seseorang memiliki rasa cinta mendalam maka akan tulus dan ikhlas ikut membangun negaranya dan siap untuk mati demi negaranya,"kata Ryamizard.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018