Paris (ANTARA News) - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) membuka penyelidikan atas dugaan tindakan rasisme yang dilakukan oknum pendukung timnas Rusia kepada pemain-pemain kulit hitam timnas Prancis pada laga persahabatan Selasa (27/3).
Insiden itu terjadi saat Prancis menang 3-1 atas Rusia berkat gol Kylian Mbappe (dua gol) dan satu gol Paul Pogba pada tiga bulan menjelang perhelatan Piala Dunia di Rusia.
Ejekan monyet terdengar dari keramaian supoter di Saint Petersburg, terutama saat pemain Prancis berkulit hitam menguasai bola. Pelecehan juga terdengar dari siaran televisi setelah Paul Pogba mencetak gol kedua Prancis dalam kemenangan 3-1 itu.
Melalui sebuah pernyataan pada Rabu (28/3) waktu setempat, FIFA menyatakan tengah mengumpulkan bukti dan akan menghubungi jaringan anti-diskriminasi, yang membantu badan sepakbola dunia itu menyelidiki kasus-kasus rasisme.
Baca: Prancis masih jauh dari siap di Piala Dunia meski menang 3-1 Rusia
"FIFA mengumpulkan berbagai laporan pertandingan dan bukti potensial terkait insiden diskriminatif yang dilaporkan di media," kata FIFA dalam sebuah pernyataan, Kamis.
"Sampai kami mengevaluasi semua informasi yang tersedia, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut," ungkap FIFA.
Menteri Olahraga Prancis Laura Flessel juga menyerukan tindakan atas ulah suporter Rusia itu.
"Rasisme tidak memiliki tempat di lapangan sepakbola," tulis Flessel di Twitter bersama gambar tim Prancis.
"Kita harus bertindak bersama di level Eropa dan internasional untuk menghentikan perilaku tak bisa ditoleransi ini," katanya.
Piala Dunia 2018 akan dibuka pada 14 Juni dan diselenggarakan di 12 Stadion di Moskow, Kaza, Samara, Saransk, Novgorod, Ekaterinburg, Kalinigrad, Volgodrad, Rostov, Sochi, hingga Saint Petersburg.
Baca: Piala Dunia 2018, siapa lawan siapa dan di mana
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018