Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat sebesar 46 poin menjadi Rp13.751 dibanding posisi sebelumnya Rp13.797 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa faktor teknikal menjadi salah satu yang menopang pergerakan mata uang rupiah untuk terapresiasi terhadap dolar AS.
"Setelah cenderung tertekan, sebagian pelaku pasar memanfaatkan nmomentum itu untuk mengakumulasi rupiah," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, apresiasi rupiah relatif terbatas menyusul sentimen eksternal yang kurang mendukung. Dari dalam negeri, sentimennya masih cukup kondusif.
"Meredanya kekhawatiran terhadap risiko perang dagang membuka peluang bagi dolar AS menguat," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah kemungkinan meningkatnya "net buy" asing di pasar obligasi Indonesia.
"Rendahnya inflasi di Indonesia menjadi salah satu faktor yang menjaga pergerakan nilai tukar rupiah ke depannya," katanya.
Baca juga: Bappenas: penguatan dolar AS perlu diwaspadai
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018