"Saya menyambut baik keterlibatan apoteker dalam program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Sebagai agent of change," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis
Pada Pertemuan Optimalisasi Peran Apoteker Agent of Change (AOC) di Jakarta, Menkes menjelaskan keberadaan apoteker yang lebih dekat dengan masyarakat, merupakan upaya promotif-preventif dalam hal penggunaan obat secara benar.
Apoteker pun, kata Nila, dapat menjadi mitra yang sinergis di puskesmas dalam mengoptimalkan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat.
"Saya mengharapkan agar apoteker melakukan praktik kefarmasian yang profesional bertanggung jawab dengan melakukan pelayanan langsung pada pasien atau pharmaceutical care. Apoteker juga harus menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang bermutu di fasilitas kesehatan tempat praktek," ucap Nila.
Pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2018 yang dilakukan beberapa waktu lalu telah ditetapkan tiga target capaian kesehatan, yakni eliminasi tuberkulosis (TBC), peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, dan penurunan stunting atau kekerdilan pada anak.
Para apoteker dinilai dapat mengoptimalkan perannya dengan memberikan informasi dan edukasi yang memadai bagi pasien dalam hal penggunaan obat secara benar, pemantauan terapi obat untuk mencapai tujuan pengobatan, terutama pada program eliminasi TBC, imunisasi dan pencegahan stunting.
Apoteker juga diharapkan mampu melakukan praktik kefarmasian yang profesional dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage, UHC) dengan menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang bermutu dan memberikan pelayanan kefarmasian sesuai standar di tempat praktik.
Baca juga: Kemenkes: Apoteker harus kontrol pemberian antibiotik
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018