Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polda Metro Jaya menangkap seorang netizen Arseto Suryoadji yang diduga memfitnah dan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui media sosial pada Rabu (28/3) siang.
"Masih menjalani pemeriksaan intensif," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Jakarta, Rabu malam (28/3).
Argo mengungkapkan petugas sempat menggeledah mobil Arseto yang ditemukan sepucuk senjata gas dan senapan angin laras panjang.
Selain itu, anggota Polda Metro Jaya sempat menggeledah kamar hotel yang menjadi tempat menginap Arseto di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kepala Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Roberto Pasaribu, menjelaskan, polisi telah menetapkan Arseto sebagai tersangka ujaran kebencian, Senin (26/3).
Pasaribu menuturkan salah seorang warga melaporkan Arseto lantaran mengunggah pernyataan bernada ujaran kebencian terhadap kegiatan salah satu agama melalui media sosial.
Arseto dinilai menyampaikan ujaran kebencian melalui akun "facebook" dengan tuduhan salah satu kegiatan agama terkait komunisme.
Ketua Umum DPP Joko Mania Nusantara (JOMAN), Immanuel Ebenezer, juga mengadukan Arseto dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial lantaran menuduh relawan Jokowi menjual undangan pernikahan putri presiden, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Nasution, seharga Rp25 juta.
Immanuel mengadukan Arseto berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/1673/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 28 Maret 2018 dengan persangkaan Pasal 27 Ayat 3 junto Pasal 45 Ayat 3 UU Nomor 19/2016 atas perubahan UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pengacara Immanuel, Effendy Simanjuntak mengungkapkan rekaman video Arseto melalui akun media sosial "Instagram @areseto.suryadi" bermuatan fitnah.
Effendi menuturkan Arseto juga mengunggah rekaman video berdurasi 59 detik melalui akun "Facebook" miliknya sehingga tersebar atau viral.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018