Ambon (ANTARA News)- Keluarga penumpang KM Wahai Star yang hilang posisinya dalam pelayaran Namrole, Kabupaten Buru - Ambon, ibukota Provinsi Maluku sejak Selasa malam (10/7) mengalami kepanikan karena belum ada kepastian tentang keberadaan maupun nasib sanak keluarganya. Sejumlah keluarga penumpang yang ditemui ANTARA News, di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Rabu siang, mengharapkan Pemprov Maluku melalui Dinas Perhubungan, Distrik Navigasi dan Adpel Ambon serta Badan SAR nasional agar mengerahkan armada guna mencari posisi KM Wahai Star agar diketahui keberadaan maupun nasib penumpangnya. "Kami hanya ditelepon keluarga dari Leksula, ibukota Kabupeten Buru Selatan bahwa KM Wahai Star mengalami gangguan mesin dan sementara hanyut sehingga terlambat tiba di Ambon," kata keluarga penumpang. Petrus Behuku, salah seorang keluarga penumpang mengemukakan, KM Wahai Star sesuai jadwal biasanya tiba di Ambon pada Rabu pagi(11/7). "Kami panik karena hingga Rabu siang ini belum ada informasi keberadaan KM Wahai Star yang telah dicari sejak Selasa malam (10/7) sejak dilaporkan as baling-balingnya patah," katanya. Kadis Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, secara terpisah mengakui telah dilaporkan oleh Kepala Adpel, Hutasoit bahwa KM Wahai Star mengalami gangguan mesin dan terhanyut, Saat ini kapal itu sedang dicari oleh kapal milik Adpel maupun milik Distrik Navigasi Ambon, KM Mayang. "Saya pun sudah melaporkan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu dan berkoordinasi dengan Badan SAR guna mencari KM Wahai Star," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007