Bangkok (ANTARA News) - Kabinet Thailand menyetujui rancangan undang-undang bahwa seseorang akan dilarang melakukan pembicaraan telepon saat menyetir kendaraan, satu praktek yang dikatakan kian meningkatkan kecelakaan lalulintas sampai empat kali lipat, kata laporan-laporan media massa di sini Rabu. Undang-undang tersebut, jika disetujui oleh Majelis Legislatif Nasional, akan menempatkan Thailand di antara negara-negara yang melarang penggunaan telepon saat menyetir kendaraan, termasuk Israel, Jepang, Portugal dan Singapura. Tidak ada data statistik di Thailand berkait dengan jumlah kecelakaan lalulintas yang disebabkan oleh sopir yang sedang berbicara di telepon ketika menyetir, meskipun dalam prakteknya kebiasaan itu telah menyebar-luas. Namun satu pengkajian yang dilakukan pada 2001 menyimpulkan, bahwa diduga kecelakaan lalulintas di kalangan sopir pengguna telon genggam meningkat 4,3 sampai 4,6 kali lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak menggunakan saat berkendaraan, menurut Wittaya Chartanchachai, kepala pusat pencegahan kecelakaan lalulintas, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007