Paris (ANTARA News) - Presiden Emmanuel Macron pada Rabu memimpin penghormatan nasional kepada polisi yang bertukar tempat dengan seorang wanita sandera dalam serangan di toko swalayan di Prancis selatan pada pekan lalu dan dibunuh oleh pegaris keras.
Kepahlawanan Letnan-Kolonel Arnaud Beltrame membantu menghibur bangsa terguncang dan berkabung setelah pembunuhan oleh Radouane Lakdim, kelahiran Maroko, yang menghidupkan kembali perdebatan tentang bagaimana Prancis berurusan dengan orang diduga pegaris keras.
Penghormatan untuk Beltrame dimulai dengan mengheningkan cipta satu menit di barak polisi di seluruh Prancis sebelum peti jenazah tertutup bendera triwarna, yang dipegang polisi, didorong melewati Paris dalam keadaan hujan deras ke Les Invalides, bekas rumah sakit militer.
Kerumunan orang berbaris di jalan dan polisi bersenjata berdiri untuk memberikan penghormatan saat iringan itu lewat.
Di Les Invalides, Macron dengan sungguh-sungguh berbicara kepada bangsanya.
"Menerima untuk mati agar yang tidak bersalah dapat hidup: itulah esensi dari apa artinya menjadi seorang prajurit," katanya. "Orang lain, meski banyak dari mereka yang berani, akan bimbang atau ragu-ragu," tambahnya.
Pembantaian yang dilakukan Lakdim dimulai ketika dia menembak mati penumpang mobil yang dia curi dan menembaki sekelompok polisi pengaman joging, melukai satu orang. Dia kemudian menuju ke supermarket di Trebes, di timur kota wisata abad pertengahan populer Carcassonne, di mana dia membunuh seorang karyawan dan seorang pelanggan.
Beltrame, 44, yang memimpin tim polisi bersenjata tiba lebih dulu di tempat kejadian. Dia membujuk Lakdim untuk melepaskan seorang wanita yang digunakannya sebagai perisai manusia, meletakkan senjatanya dan meletakkan telepon genggamnya di atas meja dengan sambungan yang dibiarkan terbuka secara sembunyi-sembunyi.
Ketika tiga tembakan kemudian terdengar, polisi khusus menyerbu gedung dan menembak mati Lakdim. Beltrame ditemukan dengan luka tembak di lengan dan kaki serta luka bacok parah di leher. Dia meninggal keesokan paginya di rumah sakit, demikian Reuters.
(Uu.KR-DVI/B002)
Pewarta: SYSTEM
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018