Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tidak merisaukan kenaikan harga minyak internasional sehingga kenaikan harga minyak internasional yang terjadi saat ini direspon dengan penurunan asumsi dalam APBNP 2007 menjadi 60 dolar AS dari sebelumnya 63 dolar AS per barel. "Ya itu yang terbaik. Pokoknya yang kita bahas di APBNP itu rata-rata yang terbaik sepanjang tahun ini," kata Menko Perekonomian Boediono usai melantik 21 pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Rabu. Menurut Boediono, harga minyak selalu menunjukkan adanya kenaikan pada suatu kurun waktu tertentu dan adanya penurunan pada kurun waktu lainnya, yang tidak dapat dengan mudah diperkirakan atau diprediksi berapa rata-rata harganya selama satu tahun. "Kita pegang saja angka rata-rata yang ada di APBNP sebagai pegangan selama setahun ini. Itu yang kita pegang dulu, realisasinya tunggu saja, karena ini kan juga masih di pertengahan tahun," katanya. Ia menyebutkan, penurunan asumsi harga minyak internasional dalam APBNP 2007 itu tentu sudah diikuti dengan perhitungan subsidi terutama subsidi minyak tanah. Boediono menyatakan tidak tahu bagaimana perhitungan detilnya subsidi tersebut apakah ada kenaikan subaidi untuk konversi dari minyak tanah ke gas. "Program konversi minyak tanah ke gas memang harus kita lakukan sehingga diharapkan subsidi untuk minyak tanah dapat berkurang dan dapat dialokasikan untuk subsidi yang lebih tepat pada tahun ini," katanya. Departemen Keuangan menilai, meski harga minyak mentah internasional stabil, namun masih pada level yang cukup tinggi. Harga minyak mentah Indonesia pada awal 2007 mencapai titik terndah, namun kembali meningkat mencapai sekitar 69,14 dolar AS per barel pada Juni 2007. Departemen Keuangan memperkirakan dalam semester I 2007, rata-rata harga minyak mentah Indonesia di pasar internasional mencapai 62,93 dolar AS per barel. Sementara pada semester II 2007, rata-rata harga minyak mentah Indonesia di pasar internasional diperkirakan sebesar 58,6 dolar AS per barel, sehingga selama 2007 rata-rata harga minyak Indonesia diperkirakan mencapai 60 dolar AS per barel, atau tiga dolar AS lebih rendah dari asumsi awal APBN 2007 sebesar 63,0 dolar AS per barel.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007