Denpasar (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, mengatakan baru sekitar 110 juta orang atau setara dengan 55 persen penduduk di Indonesia yang terlayani listrik. "Sejak kita merdeka sampai sekarang, baru 55 persen rakyat Indonesia atau 110 juta penduduk yang mendapat listrik, selebihnya belum," kata menteri pada peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Karangasem, Bali, Rabu. Dikatakannya, hingga kini, terutama sejak terjadi krisis ekonomi di akhir dekade 1990-an, belum banyak investasi dikucurkan untuk membangun pembangkit listrik baru. Menurut dia, untuk mewujudkan target melistriki seluruh penduduk di pelosok tanah air dibutuhkan proses dan tidak terjadi sekonyong-konyong. "Impian PLN untuk melistriki seluruh rakyat di pelosok Indonesia pada 2020 memang merupakan impian yang baik dan saat ini kita mulai bekerjasama dengan pihak koperasi dalam kaitannya pengelolaan PLTMH di Karangasem," katanya. Ia mengemukakan selama hampir 10 tahun pemerintah tidak banyak membangun pembangkit listrik baru, sementara kebutuhan listrik terus meningkat seiring berjalannya waktu. "Akhirnya pemerintah bersama PLN harus mengejar ketertinggalan itu dengan membangun pembangkit listrik baru di sejumlah titik di Indonesia," katanya. Minta pemerintah Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, dalam kesempatan itu sempat meminta agar pemerintah membangun pembangkit di wilayahnya, selain PLTMH, karena banyak kawasan berpotensi di Karangasem. Di Karangasem saat ini memang dimungkinkan untuk dibangun pembangkit listrik berdaya 2x100 mWH. Berkaitan dengan itu menteri mengatakan akan meneruskan permintaan tersebut kepada Dirut PLN untuk kemudian direncanakan dalam tahun anggaran mendatang. "Sebenarnya sudah dimasukkan ke dalam perencanaan untuk membangun pembangkit listrik nasional di Karangasem, tetapi untuk membangun seperti itu perlu waktu dua sampai tiga tahun dan investasi sekitar 300 juta dolar AS atau Rp2,5-3 triliun," katanya. Karena itu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro meminta masyarakat bersabar dan menjadikan PLMTH sebagai ajang untuk berlatih mengelola pusat pembangkit. Pemerintah setiap tahun memprogramkan dana di APBN sebesar Rp4,5 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik di seluruh Indonesia. Saat ini pihaknya memfokuskan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro, angin, dan tenaga nuklir. (*)

Copyright © ANTARA 2007