Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup melemah sebesar 68,51 poin atau 1,10 persen menjadi 6.140,83, didorong sentimen negatif eksternal.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 15,59 poin atau 1,53 persen menjadi 1.000,25.
Chief Investment Papillon Group, Arwani Pranajaya mengatakan, sentimen eksternal menjadi faktor penggerak utama bagi pelemahan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kenaikan suku bunga The Fed yang diikuti sejumlah negara di dunia berdampak negatif bagi pergerakan bursa saham global, termasuk IHSG," ujarnya.
Sentimen suku bunga, lanjut dia, membuat mayoritas investor saham di dunia melakukan aksi lepas, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp697,01 miliar pada Rabu (28/3).
Ia menambahkan sentimen mengenai potensi terjadinya perang dagang global turut memengaruhi psikologis investor sehingga memicu keluar dari aset berisiko, seperti saham dan memindahkannya ke instrumen yang lebih aman.
"Di tengah sentimen positif yang minim itu, membuat transaksi yang terjadi di pasar saham cenderung bersifat spekulasi dan jangka pendek," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 386.184 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,797 miliar lembar saham senilai Rp22,904 triliun. Sebanyak 126 saham naik, 252 saham menurun, dan 104 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 286,01 poin (1,34 persen) ke 21.031,31, indeks Hang Seng melemah 768,30 poin (2,50 persen) ke 30.022,52 dan Straits Times melemah 56,57 poin (1,64 persen) ke posisi 3.382,78.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018