"Bapak Muzammil sering memberi semangat optimisme," kata Abu saat dihubungi Antara, Rabu.
Dia mengatakan sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Muzammil kerap mengajak para pengurus Masjid Istiqlal untuk menggunakan bahasa Arab dan Inggris.
"Sebagai mantan diplomat, beliau sering berbicara dengan kami menggunakan bahasa asing," kata dia.
Almarhum, kata dia, juga kerap memberi semangat para pengurus Istiqlal agar tidak menyerah dalam memakmurkan masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Bagu Abu, Muzammil selalu mengajarkan keikhlasan dalam mengelola masjid.
Dalam pelayanan, kata dia, ada pandangan yaitu jika benar tidak mendapat pujian, tapi ketika salah banyak yang menyalahkan.
Untuk itu, lanjut dia, tidak ada upaya lain selain mengedepankan semangat pengabdian untuk mengelola Istiqlal.
Muzammil Basyuni meninggal pada Rabu sekira pukul 09.35 WIB, di Jakarta karena mengalami stroke.
Baca juga: Shalat jenazah Muzammil dihadiri Wamenlu
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018