Jakarta (ANTARA News) - Ahli forensik, Mun'im Idris, menyatakan bocah yang menjadi korban mutilasi di Cakung, Jakarta Timur, diduga kuat bukan berasal dari anak jalanan, tapi berasal dari keluarga yang hidup mapan.
"Kulit badannya cukup bersih. Besar kemungkinan bukan anak jalanan," kata Munim di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan jasad korban, maka dapat disimpulkan bahwa korban memiliki kulit sawo matang, tinggi badan sekitar 120 cm, berat badan seimbang dan umur antara 11 hingga 12 tahun.
Ia menyebutkan korban dijerat dengan tali di leher hingga tewas.
Selain itu, diduga, korban sering menjadi korban sodomi.
Munim menduga, orang yang membunuh korban adalah penderita paedofilia dan tidak menutup kemungkinan orang asing adalah pelakunya, karena kasus paedofilia pernah melibatkan orang asing.
Ditanya soal motivasi pengambilan organ tubuh korban, Mun'im mengaku tidak tahu.
Organ dalam korban yang masih ada adalah jantung, paru kiri, ginjal kiri dan hati kiri sedangkan, usus, kelenjar getah bening, paru kanan, hati kanan dan ginjal kanan hilang, katanya.
Sebelumnya, seorang warga menemukan bungkusan plastik warna hitam dan setelah dibuka ternyata ada mayat anak laki-laki.
Mayat itu terpotong menjadi dua bagian. Jasad anak ini terpotong di bagian perut.
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Timur terus mencari identitas seorang anak laki-laki yang menjadi korban mutilasi ini.
"Kami sedang mengintensifkan untuk mencari siapa dia dan darimana berasal serta siapa keluarganya," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Pol Robinson Manurung.
Ia mengatakan hingga kini polisi telah memeriksa keterangan lima orang saksi dari warga sekitar lokasi terkait dengan penemuan mayat itu.
Polisi kesulitan untuk menemukan identitas anak laki-laki itu, karena tidak ada identitasnya dan masyarakat sekitar tidak ada yang mengenalnya.
Menurut dia, ada kemungkinan korban dieksekusi di daerah lain lalu dibuang di kawasan itu.
Kasus kekerasan anak seperti ini pernah terjadi pada 30 April 07 ketika seorang bocah berusia enam tahun ditemukan tewas di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Diduga, korban berusia enam tahun juga menjadi korban sodomi.
Korban ditemukan dalam bungkusan kardus, anus disumpal kertas koran, namun jasadnya tidak dimutilasi. Kasus ini belum terungkap. (*)
Copyright © ANTARA 2007