"Tentunya, situasi kamtibmas khususnya di Kota Ternate biasanya terjadi karena miras, sehingga membutuhkan dukungan semua pihak untuk mengatasinya," katanya saat bertemu pimpinan redaksi mapun reporter baik cetak, online dan elektronik yang ada di Kota Ternate, Selasa.
Azhari mengakui pihaknya tidak hanya melakukan pengawasan keluar, melainkan pengawasan ke internal guna mendeteksi masalah ini, dan tidak ada kompromi bagi oknum anggota yang terlibat.
"Apalagi sekarang sedang pilkada," katanya.
Kapolres menambahkan, perkembangan teknologi yang ada saat ini menuntut semua pihak termasuk insan pers untuk melakukan pencegahan dan selalu memberikan informasi kepada masyarakat secara baik dengan mengutamakan data maupun sumber yang jelas.
Ia berharap media massa bisa memberitahukan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berbagai isu hoax dan SARA yang bisa membuat situasi kamtibmas menjadi terganggu.
Sebelumnya, Kapolda Malut, Brigjen Pol Achmat Juri meminta agar masyarakat menghindari berbagai berita hoax dan provokasi untuk mengganggu stabilitas keamanan selama pelaksanaan kampanye cagub/cawagub Malut berlangsung.
"Tentunya, masyarakat khususnya di Ternate untuk tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu yang berkembang menjelang pilkada Malut," katanya.
Untuk itu, Kapolda Maluku Utara mengajak seluruh masyarakat agar memerangi hoax yang mana di zaman yang serba canggih dan modern ini sangat cepat berkembang pemberitaan bohong melalui media elektronik baik handphone, televisi maupun radio.
Kapolda Malut juga memberikan apresiasi bagi warga yang intensif untuk mendengarkan imbauan hingga kegiatan selesai situasi berjalan aman dan terkendali.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018