Samarinda (ANTARA News) - Manajemen Borneo FC secara resmi mengumumkan pemecatan Iwan Setiawan dari kursi pelatih kepala klub tersebut pada Selasa, saat tim itu baru mengarungi pekan pertama Liga 1 Indonesia 2018.

Pemecatan itu menjadi buntut dari perselisihan yang terjadi antara Iwan dengan suporter Borneo, Pusamania, selepas hasil imbang tanpa gol kontra Sriwijaya FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (25/3).

Hasil imbang tanpa gol itu jadi titik didih kekesalan suporter dengan catatan empat laga tanpa kemenangan, tiga di antaranya terjadi di rangkaian pramusim berakhir dua kali imbang dan satu kekalahan, bahkan pasukan Pesut Etam gagal mencapai target mempertahankan trofi Piala Gubernur Kaltim, usai hanya finis di urutan keempat pada edisi 2018 jelang Liga 1 bergulir.

Teriakan "Iwan Out" yang menggema di Stadion Segiri dibalas Iwan dengan gestur jempol terbalik ke arah Pusamania --yang beredar viral di dunia maya diunggah oleh akun instagram @kalimantansuporter-- berujung luapan emosi disertai ludahan di sesi jumpa pers purnalaga.
 


Di sesi jumpa pers, Iwan menyebut perlakuan suporter kepadanya "sangat tidak fair", sebab ia merasa sudah banyak berkontribusi kepada Borneo FC, termasuk menjuarai Divisi Utama 2014 dan Piala Gubernur Kaltim 2016.

"Sebenarnya hasil draw dengan tim sekelas Sriwijaya FC itu merupakan hasil yang menurut saya tidak terlalu jelek. Mengingat pertama, Sriwijaya tim yang memiliki persiapan lebih awal. Kedua, Sriwijaya juga tim yang bermaterikan pemain terbaik yang ada di Indonesia," kata Iwan.

Pembelaan Iwan tak berarti banyak, sebab akhirnya Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin dengan berat hati menyampaikan keputusan manajemen untuk memberhentikan Iwan.

Baca juga: Buntut cekcok dengan suporter, Iwan Setiawan dipecat Borneo

Baca juga: Borneo FC gagal raih kemenangan di laga perdana



Bukan kali pertama

Pemecatan sebagai buntut tekanan dari suporter bukan kali pertama dialami Iwan, sebab pada tahun lalu, di tengah kompetisi Liga 2 2017, Iwan juga dipecat dari Persebaya setelah terlibat konflik panas dengan Bonek.

Pada pengujung April 2017, Iwan terlibat adu mulut dengan ratusan Bonek selepas laga kontra Martapura FC di Kalimantan Selatan yang meminta ia bertanggung jawab atas kondisi buruk yang kala itu menggelayuti Persebaya.

Persebaya kala itu hanya menempati peringkat tujuh klasemen dari delapan tim di Grup 5 dengan raihan lima poin dari empat laga yang hanya dua di antaranya didampingi oleh Iwan, lantaran hukuman dari manajemen sebagai akibat perselisihan dengan suporter itu, ditambah denda sebesar Rp100 juta.

Belakangan, demi menjaga kondusivitas tim baik dari segi internal maupun hubungan dengan suporter, manajemen Persebaya menempuh langkah pemecatan Iwan, cerita yang juga akhirnya berulang di Borneo.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018