Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai minat investor membeli perusahaan rintisan (startup) berbasis digital cukup tinggi karena prospek pertumbuhannya yang positif.

"Beberapa investor berharap startup masuk pasar modal karena memiliki valuasi yang relatif murah, apalagi memiliki potensi pertumbuhan bisnisnya yang baik," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa.

Melalui penawaran umum perdana saham (IPO), lanjut dia, startup dapat memanfaatkan dana publik guna mengembangkan usaha dan memperbaiki tata kelola perusahaan.

"Oleh karena itu BEI mengajak perusahaan startup untuk masuk ke pasar modal sebagai tempat untuk berkembang," kata Samsul.

Perkembang perusahaan startup di dalam negeri telah membuka peluang bagi perusahaan menyandang status "unicorn", perusahaan dengan valuasi menembus 1 miliar dolar AS, sambung dia.

Sedangkan Direktur Utama Kresna Securities Oktavianus Budiyanto menilai peluang startup digital masuk pasar modal cukup terbuka mengingat minat investor terhadap perusahaan jenis itu cukup tinggi.

"Pengalaman kami saat menangani IPO PT M Cash Integrasi Tbk, demand-nya cukup kuat," kata Oktavianus.

Ia mengungkapkan, pengguna jaringan internet di Indonesia yang mencapai 156 juta adalah pasar atraktif bagi perusahaan startup digital dan jumlahnya akan terus bertambah seiring perkembangan teknologi informasi.

Baca juga: Pemerintah didik 20 IKM jadi usaha rintisan 2018

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018