Samarinda (ANTARA News) - Manajemen Borneo FC mengambil keputusan tegas terkait status Iwan Setiawan dengan memecatnya dari jabatan pelatih kepala, selepas terlibat percekcokan dengan suporter klub berjuluk Pesut Etam itu.

Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin mengaku keputusan mendepat Iwan tidaklah mudah mengingat ia memiliki kedekatan emosional dengan pelatih yang dinilainya punya andil besar dalam sejarah perjalanan klub tersebut.

"Sejujurnya ini berat buat saya, karena kedekatan saya dengan Coach Iwan sangat luar biasa," kata Nabil kepada awak media di Samarinda, Selasa.

Akan tetapi, Nabil menilai keputusan untuk memecat Iwan merupakan hasil pertimbangan matang dan rapat evaluasi menyeluruh manajemen, dengan tujuan paling mendasar untuk menjaga hubungan baik tim dengan suporter.

"Jadi, keputusan yang sangat berat harus saya ambil demi Borneo FC ke depannya," ujar Nabil.


Sebelumnya, Iwan sempat terlibat percekcokan kecil dengan suporter Pesut Etam setelah hasil imbang tanpa gol yang diraih Borneo ketika menjamu Sriwijaya FC di laga perdana mereka untuk Liga 1 musim 2018 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (25/3).

Baca juga: Borneo FC gagal raih kemenangan di laga perdana

Hasil imbang itu merupakan laga keempat tanpa kemenangan bagi Borneo, yang di rangkaian laga pramusim juga hanya mencatatkan dua kali imbang dan sekali kekalahan, yang seluruhnya terjadi di hadapan publik Samarinda.

Sepanjang laga dan hingga berakhir, Pusamania berkali-kali menyerukan yel-yel "Iwan Out" meminta agar ia dipecat. Hal itu memancing emosi pelatih bertubuh subur itu, yang selepas laga memberikan gestur mengejek berupa jempol ke bawah kepada para suporter.

Tak hanya itu, di sesi jumpa pers purnalaga, Iwan meluapkan emosinya dengan mengamuk bernada tinggi hingga meludah.

Pewarta: Arumanto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018