New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan lebih rendah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena minat investor terhadap mata uang "safe-haven" seperti greenback menurun di tengah berkurangnya ketegangan hubungan perdagangan AS-Tiongkok.
Pasar global sangat terkejut pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump pada Kamis (22/3) menandatangani memorandum eksekutif yang dapat mengakibatkan pengenaan tarif besar hingga 60 miliar dolar AS atas impor dari Tiongkok serta pembatasan lebih tajam pada investasi Tiongkok.
Namun, selera risiko para investor berkurang, setelah Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He melakukan percakapan telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Sabtu (24/3), mendesak upaya bersama untuk menjaga stabilitas hubungan perdagangan Tiongkok-AS.
Mnuchin mengatakan pada Minggu (25/3) bahwa dia "berharap secara hati-hati" kesepakatan dapat dicapai dengan Tiongkok, menurut Fox News.
Para analis mengatakan bahwa kekhawatiran perang perdagangan sedang surut dan investor bergerak kembali ke kelompok aset-aset yang menawarkan tingkat pengembalian relatif menarik.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,46 persen menjadi 89,027 di akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2456 dolar AS dari 1,2367 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,4228 dolar AS dari 1,4145 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7734 dolar AS dari 0,7713 dolar AS.
Dolar AS dibeli 105,25 yen Jepang, lebih tinggi dari 104,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9448 franc Swiss dari 0,9467 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2867 dolar Kanada dari 1,2863 dolar Kanada.
(UU.A026/A011)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018