Jakarta (ANTARA News) - Komisi III DPR mewacanakan untuk mengundang perwakilan negara Georgia ke Indonesia untuk berbagi pengalaman mengenai pemberantasan korupsi.
Anggota Komisi III Ahmad Sahroni, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin, mengatakan wacana untuk mengundang perwakilan Georgia itu akan digodok realisasinya bersama rekan sejawatnya di parlemen sebagai tindaklanjut pernyataan Ketua DPR Bambang Soesatyo perihal dapat saling berbaginya pengalaman pemberantasan korupsi terutama yang berkaitan dengan upaya repatriasi antara Georgia dan Indonesia.
Sahroni yang turut mendampingi Bambang Soesatyo menghadiri Inter Parliement Union (IPU) ke-138 di Jenewa menuturkan, berdasarkan Index Transparency International, Georgia membuktikan kapasitasnya menjadi negara yang lebih bersih dari praktik korupsi dalam waktu 11 tahun.
Peringkat Georgia naik sebanyak 74 poin, bahkan lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara Eropa seperti Republik Ceko, Latvia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria.
"Ini sebagai tindaklanjut kami di Komisi III atas pernyataan Ketua DPR," kata Sahroni.
Georgia melakukan pembersihan koruptor di negaranya bukan dengan membentuk sebuah lembaga baru. Cara dilakukan Presiden Mikheil Saakashvili yang terpilih pada Januari 2004 adalah dengan melakukan reformasi di semua bidang.
Sebanyak 30 ribu dari 40 ribu polisi di negara dengan penduduk berkisar 4-5 juta itu bahkan dipecat dan digantikan perannya oleh sipil yang kemudian diberikan berbagai pelatihan.
Sahroni mengakui apa yang dilakukan Georgia itu tak serta merta dapat dilakukan di Indonesia karena sejumlah perbedaan, termasuk jumlah penduduk dan sosial dan lainnya.
Indonesia saat ini juga telah memiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga yang dipercaya menjadi algojo koruptor sekaligus mensupervisi penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejaksaan.
"Memang tak serta merta dapat diaplikasikan seperti halnya Georgia. Tapi pelajaran utama yang dapat kita tiru adalah pembenahan sumber daya manusia dan pemangkasan lambatnya perizinan dapat meminimalisir terjadinya korupsi," jelas politisi muda dari NasDem ini.
Oleh karena itu, tambah dia, perlu mendengar langsung dan bertukar pikiran dengan perwakilan negara Georgia yang membidangi itu.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Indonesia dan Georgia dapat berbagi pengalaman terkait praktik pemberantasan korupsi.
"Indonesia dan Georgia sama-sama memiliki pengalaman pemberantasan korupsi. Kami harapkan kedua negara dapat saling berbagi pengalaman praktik pemberantasan korupsi, terutama terkait dengan dana repatriasi," katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Bamsoet, panggilan Bambang Soesatyo, pada pertemuan bilateral tersebut, Ketua Parlemen Georgia, menyampaikan keberhasilan negaranya dalam pemberantasan praktik korupsi.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018