Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) tengah mengkaji pemberian insentif bagi kontraktor yang mampu mempercepat pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan total daya 10.000 MW.
Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), J. Purwono, sebelum rapat kerja Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa alasan pemberian insentif karena percepatan pembangunan PLTU akan menghemat pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kalau pembangunan lebih cepat selesai satu hari, maka bisa menghemat pemakaian BBM hingga Rp100 miliar," katanya.
Menurut dia, bentuk insentif yang diberikan bisa berupa pembagian dana hasil penghematan tersebut.
"Besarannya masih dibicarakan, bisa 10 persen, 20 persen atau lainnya," ujarnya.
Namun, lanjutnya, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN) sudah menyatakan tidak berkeberatan dengan pemberian insentif itu.
Proyek PLTU 10.000 MW yang terdiri dari 10 pembangkit di Jawa dan 25 lainnya di luar Jawa ditargetkan pembangunannya selesai secara bertahap mulai pertangahan 2009 hingga awal 2010. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007