Gorontalo (ANTARA News) - Ketua umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengatakan Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk dampingi Joko Widodo pada Pemilu 2019, boleh dari parpol atau nonparpol.
"Tidak masalah apakah dari parpol atau nonparpol," kata Surya Paloh di Gorontalo usai mengikuti konsolidasi akbar pengurus partai NasDem Provinsi Gorontalo dalam menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Senin.
Ia menambahkan, selain non parpol, juga bisa saja dari militer atau nonmiliter, atau tokoh di luar Jawa, tidak ada pembatasan. Sistem demokrasi ini terbuka bebas.
Untuk kriteria cawapres sendiri, lanjut Surya Paloh, tidak hanya dilihat dari faktor kemampuannya atau kemampuan meningkatkan elektabilitas, tetapi paling tidak ada karakter semangat kenegarawanan.
"Siapapun yang akan dipilih Jokowi, paling tidak dia memiliki semangat kenegarawanan, karena itu syarat utama," urainya.
Tidak berhenti sampai di situ, akan tetapi kapasitas dan kapabilitasnya juga, ini yang diharapkan, akan tetapi yang paling memahami dan memiliki hak siapa cawapresnya adalah calon presidennya.
Sebelumnya ketua DPP bidang Media dan Komunikasi Publik Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan partai NasDem memberikan kebebasan bagi Jokowi ataupun partai pendukung untuk menyiapkan calon yang terbaik.
Menurut dia, bila nanti Jokowi memilih cawapres dari tokoh non parpol, NasDem pun tetap konsisten mendukung majunya Jokowi di Pilpres.
"Semua yang dilakukan Nasdem harus berdasarkan kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan golongan, kelompok ataupun pihak manapun," ucapnya.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018