"Kami telisik jalan dalam rangka persiapan lebaran nanti untuk arus mudik dan balik. Tapi, ke arah Jombang-Kertosono ada kendala, mudah-mudahan H-10 atau H-14, katanya pimpro (pimpinan proyek), satu jalur bisa difungsikan," kata Kapolda saat memantau jalur tol di Nganjuk, Senin.
Kapolda mengatakan, penyelesaian pembangunan jalur tol antara Nganjuk-Kertosono tersebut memang masih dilakukan hingga kini. Dari informasi yang didapatnya, penyelesaian akan dilakukan akhir 2018.
"Kan ada target akhir 2018. Ini baru April dan pengerjaan per termin hingga akhir 2018. Nanti Jakarta-Banyuwangi akhir 2019. Jadi ada termin, tidak semua bisa diselesaikan serentak," kata dia.
Ia juga memastikan tingkat keamanan di tol yang masih dalam penyelesaian tersebut, termasuk beragam fasilitasnya. Diharapkan, pembangunan bisa sesuai dengan jadwal, sehingga petugas juga bisa melakukan kebijakan untuk pengaturan arus lalu lintas.
"Pasti dijamin (Keamanan), namun masyarakat tentunya berharap jangan terlalu mahal. Nanti fungsional di hari raya menjelang H-10. Yang mudik boleh lewat, yang tidak mudik lewat jalur arteri. Nanti arus baliknya, difungsikan, tergantung rapat koordinasi antara dinas perhubungan, PU, dan polisi," kata dia.
Namun, ia menambahkan, dimungkinkan nantinya hanya bisa digunakan untuk satu jalur saja, sebab tol Nganjuk-Jombang itu belum sepenuhnya selesai. Ia berharap, akhir 2018 semua jalur tol bisa digunakan, sehingga arus lalu lintas juga menjadi lebih lancar.
"Nanti satu jalur tapi fungsional, belum dua jalur. Akhir 2018, insya Allah semua selesai. Dan, memang ada sedikit (masalah), informasinya di perbatasan Jombang dan kini sudah selesai. Semua tinggal pengerjaan dan kita dukung kebijakan pemerintah," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga meninjau lokasi jalur yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, tepatnya jalur tol Wilangan-Ngawi. Peresmian itu akan dilakukan pada 29 Maret 2018. Dengan peresmian itu, tentunya juga bisa mengurangi beban arus di jalan arteri Wilangan-Ngawi tersebut.
Sementara itu, Direktur Teknik NKJ (Ngawi Kertosono Jaya) Yudi Darmawan mengatakan, tol yang akan diresmikan oleh Presiden itu sepanjang 52 kilometer yang menghubungkan Wilangan, Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Ngawi.
Ia menyebut, pembangunan tol sudah diselesaikan hingga 100 persen. Nantinya, setelah peresmian tol bisa langsung dimanfaatkan pengguna jalan hingga dua arah. Selama uji coba itu, pihak tol tidak akan memberlakukan tarif masuk tol atau gratis.
"Setelah diresmikan kami uji coba dulu dua pekan habis itu operasional penuh," kata dia.
Untuk tarif tol yang akan diberlakukan, rencananya untuk golongan A adalah Rp1.000-Rp1.100 per kilometer dan golongan selanjutnya akan lebih mahal.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018