Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Sebanyak 17 warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dan sekira 30 lainnya cedera ketika seorang pembom bunuh diri meledakkannya dekat satu konvoi tentara NATO di Afghanistan selatan, Selasa, kata polisi setempat kepada AFP. Tentara-tentara yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga cedera dalam serangan itu, bahkan beberapa orang dari mereka luka parah, kata seorang juru bicara ISAF. Pembom itu berjalan kaki dan meledakkan dirinya ketika satu konvoi pasukan ISAF melewati satu pasar di kota Dehrawood, Provinsi Uruzgan, kata kepala kepolisian provinsi itu Jenderal Mohammad Qaseem. "Ada satu bom bunuh diri. Tujuhbelas orang --semuanya warga sipil-- tewas dan sekitar 30 lainnya cedera. Beberapa orang dari mereka yang tewas itu adalah pelajar," katanya. ISAF mengatakan itu "kemugkinan serangan bunuh diri." "Ada korban di kalangan ISAF dan warga sipil. Tentara-tentara ISAF luka parah," kata juru bicara Mayor John Thomas di Kabul. Pasukan yang dipimpin NATO itu tidak menyebutkan kebangsaan para korbannya dan tidak mengonfirmasikan bahwa ledakan itu terjadi di Uruzgan, di mana sebagian besar pasukan NATO berasal dari Australia dan Belanda. Tidak ada segera yang mengaku bertanggungjawab tapi serangan-serangan serupa telah dilakukan oleh para anggota Taliban, yang melancarkan aksi permberontakan yang didukung jaringan Al Qaeda. Aksi Selasa itu adalah serangan bunuh diri yang paling banyak menimbulkan korban tewas sejak satu serangan di Kabul 17 Juni yang menewaskan 35 orang, sebagian besar mereka adalah pelatih polisi. Ledakan bom di Kabul itu adalah serangan gerilyawan paling buruk sejak Taliban disingkirkan dari pemerintah akhir tahun 2001. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007