Lisbon (ANTARA News) - Sekitar 3.000 sukarelawan, Minggu (25/03), memulai proyek reboisasi besar-besaran di hutan tertua Portugal, yang dilanda kebakaran hutan besar tahun lalu.
Sekitar 67.500 pohon pinus ditanam di hutan Leiria, di Portugal tengah, yang hampir seluruhnya habis terbakar dalam serangkaian kebakaran pada Oktober.
“Kami kehilangan 80 persen hutan pinus Leiria dalam kebakaran, tugas besar menanti kami: reboisasi akan membutuhkan penanaman sekitar 22 juta pohon,” kata Cidalia Ferreira, wali kota
Marinha Grande tempat di mana hutan berusia 800 tahun tersebut berada.
Para sukarelawan didukung oleh militer, polisi, dan personel pemadam kebakaran dalam inisiatif yang dipimpin pemerintah.
“Kami akan melakukan reboisasi di hutan pinus ini, agar hutan ini menjadi cantik dan agar anak-anak kami dapat menghirup udara bersih di masa depan. Itulah yang memotivasi saya,” kata sukarelawan Jose Dyonisio kepada AFP.
Hutan itu sudah ada sejak abad ke-13 dan pohon pinusnya sendiri digunakan oleh penjelajah Portugal untuk membangun kapal layar dari abad ke-15 hingga abad ke-17.
Gelombang kebakaran yang menghanguskan sejumlah besar lahan di Portugal tengah menewaskan 49 orang pada Oktober tahun lalu. Demikian diberitakan Kantor Berita AFP.
Korban terakhir dari kebakaran itu meninggal dunia karena luka-lukanya pada Sabtu di rumah sakit.
Kebakaran itu terjadi setelah kebakaran hutan yang disebut paling mematikan dalam sejarah negara itu di wilayah Pedrogao Grande tengah, di mana 64 orang menjadi korban. Demikian diberitakan Kantor Berita AFP.
Baca juga: Kebakaran hutan meluas di Albania
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018