Riyadh, Arab Saudi (ANTARA News) - Sistem pertahanan udara Arab Saudi, Minggu malam (25/3), mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman oleh milisi Al-Hotuhi di wilayah udara Ibu Kota negeri itu, Riyadh, demikian laporan stasiun televisi resmi.

Stasiun televisi tersebut mengatakan gerilyawan Al-Houthi di Yaman menembakkan dua rudal ke arah Arab Saudi dan pertahanan udara Arab Saudi mencegat satu rudal di wilayah udara Riyadh, dan satu lagi di wilayah udara Jazan di perbatasan Kerajaan tersebut dengan Yaman.

Suara beberapa ledakan telah terdengar oleh warga lokal di Riyadh, kata Xinhua, Senin pagi.

Itu bukan untuk pertama kali gerilyawan Al-Houthi menembakkan rudal ke arah Riyadh.

Pada Desember, gerilyawan Al-Houthi menembakkan satu rudal balistik ke arah Istana Raja Arab Saudi di Riyadh.

Para pegiat media sosial di Arab Saudi melaporkan ledakan kuat di wilayah udara Riyadh. Tak ada laporan resmi Arab Saudi mengenai korban jiwa.

Serangan pada Minggu larut malam adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang diakui oleh kelompok Syiah Yaman, Al-Houthi, terhadap bandar udara Arab Saudi.

Pada Maret 2015, Arab Saudi memimpin koalisi militer Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat, untuk ikut campur dalam konflik di Yaman guna mendukung Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan.

Koalisi tersebut telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap posisi Al-Houthi, dalam upaya memutar-balikkan keberhasilan milisi Al-Houthi dan memulihkan kekuasaan Hadi di Ibu Kota Yaman, Sana`a.

Gerilyawan Al-Houthi telah menembakkan ratusan rudal balistik ke kota besar Arab Saudi, dan kebanyakan dicegat oleh pasukan pertahanan udara Arab Saudi.

Baca juga: 20 tewas dalam serangan pimpinan Saudi terhadap Al-Houthi

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018