"Masak sambil berlayar bisa sangat menantang karena kapal bisa saja tiba-tiba bergoncang. Itu menantang tapi seru," kata koki Kapal Rainbow Warrior Daniel Bravo Garibi.
Tetapi, tantangan yang lebih besar bagi Daniel adalah menyajikan hidangan untuk para kru kapal yang saat ini berasal dari sekitar 15 negara yang berbeda.
"Membuat makanan dari bahan-bahan lokal untuk lebih dari 15 kewarganegaraan yang berbeda, itu tantangan. Tapi itu tantangan yang menarik, saya justru menyukainya," ungkap Daniel.
Hidangan yang disajikan di kapal selalu terjadwal dalam sepekan, dengan rincian lima hari makanan vegetarian, sehari makanan dari ikan, dan satu hari dari daging. Sementara, bahan-bahan makanan untuk hidangan di kapal milik Greenpeace itu harus berasal dari produk-produk lokal daerah setempat di mana kapal berlabuh.
Seperti saat Rainbow Warrior membuang sauh di Perairan Sorong, Daniel langsung berbelanja persediaan bahan makanan di pasar lokal di Sorong.
Daniel membeli pakis, katuk, buah-buahan serta berbagai sayur-sayuran endemik Papua, dan tentu saja sagu. Kebanyakan dari bahan makanan yang ia beli, menurut Daniel, baru pertama kali ia lihat selama hidupnya.
"Ini benar-benar menantang untuk mencoba menu yang tepat dari bahan-bahan lokal yang tetap bergizi dan enak untuk mereka. Tetapi hal baiknya, para kru adalah orang-orang yang selalu belajar. Kami di sini bertemu dengan kebudayaan yang berbeda-beda, maka kami sangat terbuka, terbuka untuk mencoba hal baru," tutur Daniel.
"Jadi saya selalu meracik bahan-bahan lokal dengan cita rasa lebih internasional atau multinasional. Ini memberi saya semangat yang bagus," tambah kru asal Meksiko itu.
Daniel juga berharap bisa mengobati kerinduan para kru kapal pada negara asal mereka dengan menyajikan makanan dari produk lokal ke dalam hidangan khas negara tertentu. Dalam satu hidangan, Daniel bisa menyajikan hingga delapan jenis pilihan makanan agar para kru bisa memilih sesuai selera.
"Harapannya, saya bisa membawa memori para kru akan rumah mereka, tempat asal mereka. Itu lah kenapa saya ada di sini," ujarnya.
Kapal Rainbow Warrior tengah mengarungi perairan Indonesia dalam tur "Jelajah Harmoni Nusantara" dan melanjutkan pelayaran hingga ke Thailand.
"Ini adalah perjalanan yang panjang. Dengan situasi seperti ini, kami harus membuat perencanaan masakan dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Jadi ada bahan makanan yang harus segera dimasak, yang tahan lama biasanya belakangan," jelas Daniel yang menambahkan persediaan bahan-bahan makanan yang dibeli berlaku hingga ke persinggahan berikutnya.
Cerita lain dari Daniel, simak video berikut:
Baca juga: ARTIKEL - Daniel Bravo Garibi, lindungi bumi lewat makanan
Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018