Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkap kekhawatirannya terhadap meningkatnya jumlah pengangguran berpendidikan di Indonesia.
Dari siaran pers yang diterima Antara, Minggu, menyebutkan bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah sarjana, namun sedikit yang langsung diterima bekerja.
"Sekitar 8,8 persen dari total 7 juta pengangguran di Indonesia merupakan sarjana yang menganggur pasca lulus. Ini sangat mengkhawatirkan," kata Nasir.
Untuk itu Nasir terus berupaya mendorong peningkatan daya saing bangsa. Di bidang pendidikan tinggi, ia menyampaikan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, berpendidikan tinggi serta berwawasan global.
"Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan sumber daya yang mampu bersaing secara global," ujar Menristekdikti.
Ia mengatakan perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak sumber daya manusia yang unggul diharapkan dapat berkontribusi pada upaya peningkatan daya saing bangsa. Pasalnya Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dijadikan sumber penguatan ekonomi bagi bangsa Indonesia.
Nasir juga mengajak para wisudawan dan civitas akademika untuk ikut berkontribusi dalam upaya peningkatan daya saing bangsa secara global di era disrupsi teknologi.
Untuk itu, Nasir mengungkapkan bahwa memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas merupakan agenda utama pemerintah kedepan dalam membuat kebijakan.
"Kita telah memasuki era revolusi industri 4.0, yaitu era disrupsi teknologi, era berbasis Cyber Physical System. Ini merupakan tantangan baru yang dihadapi oleh negara-negara di ASEAN untuk mempersiapkan SDM-nya," ucapnya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018